REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda diceritakan bahwa jika tidak bisa tidur sebaiknya Anda menghitung domba. Tapi pernahkah Anda berpikir, mengapa harus domba? Bukan kucing, anjing atau hewan lainnya.
Asal mengapa orang menghitung domba tertidur tidak memiliki akar pasti tapi ada beberapa spekulasi. Keyakinan yang paling populer, berkaitan dengan gembala di Inggris abad pertengahan. Rupanya, jika gembala menggunakan tanah penggembalaan komunal, mereka diwajibkan untuk menyimpan jumlah ternak domba mereka setiap malam. Jadi sebelum mereka pergi tidur, mereka menghitung domba mereka untuk memastikan bahwa semuanya tidak ada yang hilang.
"Tapi setidaknya satu buku mengklaim hubungan antara domba dan tidur kembali lebih jauh lagi. Sebuah bab dalam Disciplina Clericalis, sebuah buku dongeng abad ke-12, menunjukkan bahwa menghitung domba telah menjadi budaya dalam budaya Islam selama berabad-abad," dilansir dari Reader's Digest.
Jadi apakah menghitung domba unutk mempercepat Anda tertidur benar-benar bekerja? Hilary Thompson, konsultan kesehatan dan kesehatan untuk SleepTrain menjelaskan memperkerjakan otak secara ringan dapat memperlambat kinerja otak dan menghentikan stres.
"Tapi sayangnya, menghitung domba bukanlah salah satu tugas bermanfaat ini. Periset di Universitas Oxford mengujinya dan menemukan bahwa subjek yang menggambar air terjun dan sungai dapat tertidur jauh lebih cepat," katanya.
Selain membayangkan sesuatu yang rileks, teknik bernapas juga cenderung menjadi alat bantu tidur yang sangat efektif. "Saya lebih suka mengajarkan pasien unutk mengatur pernapasan. Tarik napas melalui hidung dengan hitungan empat, tahan di tujuh, dan buat suara yang menarik untuk hitungan delapan. Teknik pernapasan ini mengatur ulang tubuh, dan menurunkan stres dan kecemasan," ujar Dr Elizabeth Trattner AP DOM, Doctor of Chinese and Integrative Medicine.