REPUBLIKA.CO.ID, Apakah atasan Anda beralih antara bersikap ramah dan jahat? Ini mungkin membuat Anda lebih cemas dan suasana hati yang buruk sepanjang waktu.
Sebuah penelitian yang dilakukan di India dan Inggris menyebut bahwa tidak dapat memprediksi bagaimana atasan akan bertindak terhadap mereka, sehingga memiliki efek yang merugikan pada produktivitas pekerja. "Jauh dari pandangan stereotip bahwa manajer yang kejam dan tidak simpatik menyebabkan masalah terbesar bagi karyawan," ucap periset University of Exeter Inggris seperti dilansir dari laman The Indian Express.
"Bahwa bos yang beralih antara bersikap ramah dan jahat sebenarnya paling merusak," ungkapnya. Dampaknya lebih buruk bila rekan kerja tidak memiliki hubungan suportif dengan rekan kerja.
"Atasan memberi penghargaan dan menghukum para pekerjanya, dan ini berdampak pada harga diri. Jika staf mereka harus mengadopsi peran yang berbeda pada waktu yang berbeda karena mereka memiliki seorang manajer yang bisa bersikap baik dan jahat, mereka memandangnya dengan cara yang ambivalen, "kata Allan Lee, dari University of Exeter di Inggris.
"Jika atasan Anda menyenangkan dan tidak enak berada di sekitar, sulit untuk mengetahui apa pendapat mereka tentang Anda, dan jika Anda tidak dapat memprediksi bagaimana tindakan mereka," katanya.
Hal ini menciptakan emosi negatif dan membuat staf merasa cemas, menyebabkan kinerja buruk di tempat kerja. Studi tersebut menunjukkan bahwa karyawan dapat mengkompensasi hubungan ambivalen dengan atasan mereka jika mereka memiliki hubungan baik dengan rekan kerja lainnya.
Peneliti melakukan empat survei di tiga perusahaan, dua di Inggris dan satu di India, menanyakan apa pendapat mereka tentang atasan mereka dan bagaimana penampilan mereka dalam tugas yang berbeda. Ada 320 staf yang bekerja di sebuah pusat layanan, memberikan dukungan layanan pelanggan berbasis telepon atau layanan sumber daya manusia dan tugas bisnis lainnya.
Sebanyak 60 tim staf diperiksa, mereka berbagi satu supervisor tapi bekerja secara independen satu sama lain.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement