REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun baru termasuk momen yang banyak dianggap orang sebagai waktu tepat menentukan resolusi. Entah itu berdasarkan dorongan diri sendiri ataupun ajang ikut-ikutan, terkait dampak menentukan resolusi ini bergantung setiap individu menyikapinya. Sebenarnya apa arti dari resolusi?
Psikolog Anak dan Keluarga, Sahening Dian Ardini mengatakan sebenarnya kalau secara bahasa, resolusi adalah kesepakatan dan perjanjian. Hanya, kalau dikaitkan dengan diri seseorang, berkaitkan dengan target baru, tujuan (goal) yang harus dicapai.
"Terus kalau tentang resolusi ini, kadang mau pergantian tahun, itu kadang heboh. Banyak orang mengatakan resolusi baru, tapi kadang nggak terlalu jelas juga," kata Sahening.
Sahening melanjutkan, memang syaratnya resolusi ini harus jelas, di antaranya, topik nya harus jelas, kemudian ukuran, cara, batas waktunya, sehingga akan dianggap gagal atau tidak mencapai batas waktu tersebut.
Tapi seringkali tujuan, target tertentu ditetapkan tanpa menentukan ukuran dan aksinya kapan. Sehingga saat bertemu tahun baru berikutnya lagi merasa targetnya itu tidak tercapai. Atau sebenarrnya pencapaian itu tidak diacatat sehingga tidak merasa tercapai.
Target dalam diri sendiri biasanya karena melihat yang ada di lingkungannya seperti apa. Tapi tetap kriteria keberhasilan harus berdasarkan diri sendiri. Meskipun kita tidak seperti orang lain, tapi kita harus melihat dari mana kita memulai, kemudian evaluasi.
"Dulu ketika membuat target dan sekarang sudah bertambah pencapaian, jadi nggak kecampur dengan goal orang lain," kata Founder Rumah Terapi & Tumbuh Kembang Anak itu.
Terkadang orang tidak selalu mengerti apa resolusi dan hanya asal ikut-ikutan momen pergantian tahun. Tidak semua orang memahami apa dan bagaimana seharusnya menetapkan resolusi.
Tentunya apabila tidak disertai pengetahuan yang memadai tentang goal yang dicapai, seseorang akan jadi kesulitan. Apakah tujuan yang diciptakan sesuai dengam dirinya atau tidak, kemudian bagaiaman cara-cara mencapainya, semuanya harus punya pengetahuan dan itu bisa didapat dari bertanaya kepada orang yang lebih tahu, acuan buku bacaan dan lainnya.