Ketika anak lahir, bukan saja berbagai perlengkapan yang harus dipersiapkan orangtua. Tapi juga mulai memikirkan masa depan anak. Salah satunya menyangkut dana pendidikan yang menjadi elemen penting saat mengatur keuangan nantinya.
Seperti diketahui, biaya pendidikan setiap tahun naik. Besarannya sekitar 10%. Anda sebagai orangtua perlu menyiapkan dana pendidikan anak, mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga jenjang kuliah. Dan kebutuhan biayanya tidak sedikit.
Menyiapkan dana pendidikan dapat Anda lakukan dengan berbagai cara, seperti membuka tabungan pendidikan, asuransi pendidikan, tabungan berjangka, deposito, atau bisa juga lewat investasi. Namun pada umumnya, masyarakat lebih cenderung mengajukan tabungan pendidikan atau asuransi pendidikan.
Agar perencanaan dana pendidikan anak dapat dilakukan dengan tepat, terapkan 5 langkah berikut ini bersama pasangan
1. Menentukan sekolah yang diinginkan
Menentukan sekolah yang diinginkan
Langkah pertama dalam merencanakan anggaran pendidikan anak adalah mencari informasi detail mengenai keunggulan dan kekurangan dari sekolah negeri, swasta, dan internasional. Kemudian, buat pertimbangan dan tentukan jenis sekolah yang terbaik menurut Anda.
Jika Anda berencana untuk mendaftarkan anak pada program home schooling, hal yang perlu Anda ketahui adalah sistem pendidikannya. Selain itu, pertimbangkan pula kesanggupan Anda dalam membiayai program tersebut.
Pastinya biayanya lebih mahal ketimbang sekolah umum. Jangan sampai program home schooling terlalu membebani kondisi keuangan keluarga atau bahkan membuat proses pendidikan anak terhenti.
Setelah menentukan jenis sekolah, hal berikutnya yang harus Anda lakukan yaitu mencari beberapa opsi institusinya. Anda dapat menyusun alternatif tersebut, baik dari segi akreditasi, sarana-prasarana, maupun jarak serta waktu tempuh dari tempat tinggal.
2. Lakukan riset mengenai perkiraan biaya
Lakukan riset mengenai perkiraan biaya
Dalam membuat rencana dana pendidikan anak, lakukan riset sederhana mengenai biaya pendidikan. Setelah menentukan beberapa opsi sekolah yang akan dipilih, Anda perlu mencari informasi mengenai biaya sekolah di institusi tersebut.
Poin-poin yang perlu Anda ketahui, yaitu uang pangkal, uang bulanan atau SPP, seragam, buku, dan biaya lainnya, seperti ongkos transportasi dan ekstrakurikuler. Setelah mendapatkan hasil riset yang cukup akurat, bandingkan antara biaya yang harus Anda keluarkan dengan sarana-prasarana yang akan diperoleh si anak.
Dari hasil perbandingan itulah, Anda bisa mengambil keputusan mengenai sekolah mana yang terbaik untuk anak. Hal penting lainnya adalah mengkalkulasi perkiraan biaya pendidikan pada tahun di mana anak Anda memasuki sekolah tersebut.
Bila memungkinkan, tanya kepada pihak sekolah perihal kebijakan kenaikan biaya. Apakah ada setiap tahun. Jika ada, perkiraannya berapa. Dengan begitu, perencanaan anggaran pendidikan menjadi lebih akurat.
3. Evaluasi keuangan
Evaluasi keuangan
Tahap selanjutnya dalam perencanaan dana pendidikan anak, yaitu evaluasi keuangan Anda. Berapa pendapatan Anda setiap bulan, dan berapa uang yang harus disisihkan dari gaji untuk dana pendidikan.
Pastikan porsinya sesuai dengan kondisi finansial Anda. Jangan sampai mengganggu pengeluaran pokok lain, seperti sewa rumah, bayar cicilan utang, dana darurat, investasi, dan lainnya.
4. Pilih Asuransi atau Tabungan Pendidikan?
Pilih asuransi atau tabungan pendidikan?
Upaya mempermudah rencana pendidikan anak adalah dengan mendaftar produk simpanan tabungan atau asuransi pendidikan. Ingat, tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan berbeda.
Tabungan pendidikan merupakan tabungan berjangka yang telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jika memilih tabungan pendidikan, maka Anda wajib menyetor nominal tertentu setiap bulan hingga waktu jatuh tempo.
Tak perlu khawatir bila bank bangkrut atau dilikuidasi, karena simpanan dengan nilai maksimal Rp2 miliar dijamin LPS. Jadi dana Anda tetap aman.
Sementara asuransi pendidikan adalah gabungan dari tabungan dengan asuransi jiwa berjangka. Setoran dana akan menjadi jaminan untuk pendidikan anak. Namun, jika terjadi kasus, di mana orangtua meninggal, pendidikan anak akan tetap terjamin.
5. Investasi
Berinvestasi untuk mengumpulkan dana pendidikan
Mau yang tidak biasa? Anda dapat mencoba berinvestasi untuk mengumpulkan dana pendidikan Anak. Produk investasi yang bisa dijajal, antara lain investasi emas atau logam mulia, surat utang negara (ORI, sukuk ritel), produk reksadana (reksadana campuran dan reksadana saham).
Dari kegiatan investasi, Anda akan memperoleh imbal hasil setiap bulan atau per tahun. Tentu saja kalau mau untung maksimal, investasi dilakukan dalam jangka panjang, yakni 3-5 tahun. Baru deh keuntungan akan terasa. Apalagi imbal hasil investasi biasanya lebih tinggi dibanding suku bunga tabungan.
Bahkan investasi pada produk reksadana dapat memberikan return hingga 20% lebih. Jauh melampaui inflasi yang berkisar 3-5% per tahun. Dapat mengimbangi pula kenaikan biaya pendidikan yang rata-rata mencapai 10% setiap tahun.
Dana Siap, Pendidikan Lancar
Pendidikan sangat penting bagi masa depan anak. Jangan Anda korbankan pendidikan anak karena keterbatasan dana. Untuk itu, mulai persiapkan dari sekarang agar tidak terlalu membebani keuangan Anda di waktu yang akan datang. Kalau dana tersedia, pendidikan anak lancar hingga mengenyam bangku kuliah.
Baca Juga: Pusing Mau Bayar Biaya Pendidikan Anak? Pinjam KTA Saja