REPUBLIKA.CO.ID, Oktober tahun lalu, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan penghargaan bergengsi di bidang pariwisata dalam gelaran World Halal Travel Summit di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Lombok ditetapkan di antaranya ditetapkan sebagai destinasi halal terbaik dunia.
Pada 29 Maret hingga 2 April, Republika.co.id mengunjungi Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur untuk melihat kesiapan pihak-pihak terkait di sana dalam meningkatkan industri wisata di kawasan tersebut.
Lombok International Airport menjadi sebuah gerbang masuk. Setelah melewati pintu keluar bandara, para pelancong dari dalam maupun luar negeri, langsung dapat menikmati keindahan alam Lombok. Jika cuaca tak mendung, mata dapat menikmati indahnya Gunung Rinjani.
General Manager Lombok International Airport I Gusti Ngurah Ardita menyatakan, bandara ini siap menampung setidaknya tiga juta wisatawan per tahun. Meski begitu, ia menerangkan jumlah penerbangan memang masih terbilang rendah.
"Penerbangan itu berkembang sesuai pasar yang ada, kita berharap itu bisa meningkat. Kita sudah sambungkan program bandara dengan pemerintah untuk kembangkan pariwisata," kata Ardita.
Saat ini, bandara dengan lebar landasan 45 meter itu memiliki 10 parking stand. Dalam waktu dekat ini, pengelola bandara menyiapkan dua tambahan parking stand. Nantinya, ke-12 parking stand mampu menampung pesawat berukuran besar. Di sisi lain, ia berharap mampu mengatur slot time (lalu lintas penerbangan) bagi pesawat agar lebih efektif.
"Diharapkan slot time terisi dengan baik. Jangan sampai misalnya pagi penuh dan siang enggak ada penerbangan. Itu enggak bagus," ujarnya.