Rabu 21 Aug 2019 01:03 WIB

Wisata Melukis Payung Memesona Pengunjung

Kampung Home Stay Borobudur menawarkan wisata melukis payung.

Red: Nur Aini
: festival payung di borobudur.
Foto: Dok Kemenko PMK
: festival payung di borobudur.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Paket wisata melukis payung di Kampung Home Stay Borobudur di Dusun Ngaran II, Borobudur Kabupaten Magelang banyak diminati pengunjung.

Ketua Kampung Home Stay Borobudur, Muslih mengatakan wisata melukis payung tersebut merupakan paket baru dan di Kabupaten Magelang baru ada di Kampung Home Stay Borobudur. Ia menyampaikan hal tersebut saat menerima kunjungan puluhan wartawan di Jawa Tengah bersama Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga

Ia menuturkan, pihaknya mengangkat payung payung ini terinspirasi dari relief Candi Borobudur.

"Jadi di Candi Borobudur itu banyak relief payung, di situ menggambarkan payung itu adalah untuk melindungi dari panas dan hujan," katanya di Magelang, Selasa (20/8).

Selain itu, pihaknya juga terinspirasi festival payung pada 2017 yang diselenggarakan di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur. Menurut dia, wisatawan cukup antusias melukis payung, apalagi hanya dengan Rp 60 ribu-Rp 100 ribu pengunjung bisa membawa pulang payung dengan lukisan hasil karyanya.

"Mereka sangat antusias ada warna tersendiri, ada kenangan ketika berkunjung ke sini," katanya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin dalam sarasehan bersama wartawan menuturkan pihaknya mendorong masyarakat lokal untuk terlibat dalam pengelolaan destinasi wisata.

"Saya senang ketika datang di Borobudur ada Omah Mbudur, Desa Bahasa dan lainnya dikelola oleh orang-orang pribumi, karena yang paling penting dalam pariwisata harus dapat menyejahterakan masyarakat sekitar," katanya.

Ia menuturkan banyak destinasi wisata di luar Jawa Tengah yang dikelola bukan masyarakat lokal bahkan dari luar negeri sehingga yang menikmati justru orang luar.

"Harapannya kalau pengembang itu pribumi saya yakin kecintaan kepada tanah lahirnya, budayanya sangat kuat sehingga kita dapat memprotek kebudayaan asli, tidak merusak ekosistem, tidak merusak kebudayaan yang ada di sekitar sini," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement