Ahad 17 Nov 2019 12:33 WIB

Museum Alat Kelamin Wanita Dibuka di London

Museum alat kelamin wanita diharap bantu menyebarkan isu kesehatan lebih baik.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Indira Rezkisari
Salah satu isi pameran di museum tentang alat kelamin wanita di London, Inggris.
Foto: dok Facebook
Salah satu isi pameran di museum tentang alat kelamin wanita di London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — London membuka museum pertama yang didedikasikan untuk anatomi ginekologi pada akhir pekan ini. Proyek tersebut dimulai sejak Maret 2017, setelah sutradara Florence Schechter menemukan ada banyak museum alat kelamin pria seperti di Islandia.

Museum tentang alat kelamin wanita namun belum ada. Padahal sudah ada koleksi digitalnya, termasuk proyek virtual dari seniman Austria Kerstin Rajnar.

Baca Juga

“Museum alat kelamin wanita sangat penting karena area tubuh ini sangat distigmatisasi dan ini memiliki konsekuensi dunia nyata seperti orang yang terlalu malu untuk melalukan skrining servis,” kata Schechter dilansir dari Independent, Ahad (17/11).

Dia menjelaskan prioritas museum alat kelamin wanita adalah melawan tabu tentang bagian tubuh perempuan tersebut. Dengan itu, museum bisa menjadi tempat berdiskusi secara terbuka dan jujur.

Museum alat kelamin wanita ada berkat dorongan penggalangan dana publik dari 1.000 orang dengan anggaran hampir 50 ribu pound. Pameran pertama dibuka pada 16 November 2019. Tema pameran itu bertujuan menyoroti mitos yang mengelilingi anatomi ginekologi, termasuk kebersihan, penampilan, periode (menstruasi), jenis kelamin, dan kontrasepsi.

Selain pameran yang juga bisa dilihat secara daring, acara dan pertunjukan akan berlangsung di ruang museum, termasuk komedi, pertunjukan teater, bingo, pembicaraan, dan klub buku yang membahas literatur feminis. Selain itu, terdapat juga selebaran dan informasi tentang kesehatan alat kelamin wanita, serta program penjangkauan untuk mendukung seks yang sehat, diskusi dengan para profesional medis untuk memberikan layanan yang lebih baik.

Museum juga memiliki toko yang menjual suvenir. Mulai dari kartu pos dan anting-anting, hingga cangkir museum.

Sejumlah pihak memuji peluncuran dan peresmian museum, termasuk Wakil Presiden Royal College of Obstetricians dan Gynecologists, Alison Wright. Dia beranggapan museum tersebut merupakan aset besar dalam hal kemajuan percakapan seputar kesehatan wanita.

Sementara itu, pemimpin Dewan Camden, Georgia Gould sangat senang wilayahnya menjadi lokasi museum. "Camden memiliki sejarah yang bangga dan radikal tentang prasangka dan ortodoksi yang menantang, tetapi, kami mengakui bahwa stigma yang terkait tentang kesehatan ginekologi berarti ketidaktahuan, kebingungan, rasa malu, dan perawatan medis yang buruk sangat banyak,” ujar dia.

Museum terletak di Camden Stables Market di Chalk Farm Road. Museum buka pada Senin hingga Sabtu pukul 10.00-18.00, dan Ahad pada 11.00-18.00 waktu setempat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement