REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- British Museum berencana membuka dua galeri untuk artefak Islam sebagai langkah menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam. Langkah ini juga ditempuh karena beberapa peninggalan sejarah Islam telah dihancurkan oleh ISIS di kota-kota di bawah kendalinya.
"Apa yang terjadi di dunia, menghancurkan semua warisan Islam, barang antik non-Islam adalah citra buruk," ujar ketua Yayasan Albukhary Malaysia, Syed Mokhtar Albukhary seperti dilansir onislam, Jumat (27/3).
Pembangunan galeri ini didanai oleh Albukhary Malaysia. Dua galeri baru akan berlokasi di sayap selatan museum. Galeri ini mengandung koleksi seni dari dunia Islam dan akan melengkapi galeri yang ada sebelumnya.
Proyek baru artefak Islam untuk menjelaskan warisan Islam bukanlah yang pertama oleh British Museum. Pada April 2012, museum mengadakan pameran terbesar di dunia pada musim Haji untuk meningkatkan pemahaman tentang pengalaman spiritual Islam.
Pameran ini menampilkan materi arkeologi, naskah, tekstil, foto-foto bersejarah dan seni kontemporer yang mendokumentasikan perjalanan ke tanah suci melalui sejarah.
Beberapa patung milik sejarawan, musisi dan penyair telah dihancurkan oleh kelompok ekstremis selama beberapa bulan terakhir. Menurut warga, militan ISIS menghancurkan monumen arkeologi di Mosul (Niniwe) Museum, termasuk banteng Asyur.