Senin 14 Sep 2015 06:01 WIB

Apakah Mantan Anda Layak Mendapat Kesempatan Kedua?

Rep: MGROL 47/ Red: Indira Rezkisari
Sebelum kembali pada mantan kekasih, tanyakan dulu apakah ia bisa menjalani komitmen dan berupaya untuk menjaganya demi satu sama lain.
Foto: flickr
Sebelum kembali pada mantan kekasih, tanyakan dulu apakah ia bisa menjalani komitmen dan berupaya untuk menjaganya demi satu sama lain.

REPUBLIKA.CO.ID, Mungkin untuk sebagian orang, ada yang memiliki mantan terindah dan juga mantan terburuk. Entah putus karena alasan yang baik-baik atau karena sang mantan melakukan perselingkuhan.

Dengan mantan kekasih, kadang terbetik pikiran untuk kembali dengannya. Jika iya, apakah Anda dan dia siap untuk mencoba lagi?

Cinta berarti tidak pernah harus mengatakan maaf. Itu cuma satu kutipan dari cerita romantis yang populer di 70-an. Tapi apakah kutipan terkenal itu benar?

Ketika mantan kekasih berselingkuh, pasti berat untuk memaafkan dan melupakannya. Bayangan akan perselingkuhan membuat keraguan untuk kembali pada mantan berkecamuk.

Tapi, jika Anda sungguh ingin kembali pada mantan, pertimbangkan dulu hal ini sebelum memberikan kesempatan kedua padanya.

Apa yang mantan Anda telah lakukan selama tahun lalu?

Kemungkinan besar jika mereka sudah benar-benar berubah, ada perubahan konsisten minimal 12 bulan terakhir. Enam bulan? Tidak.

Dikutip dari Yourtango, Senin (14/9), dibutuhkan setidaknya 12 bulan bagi seseorang untuk benar-benar berubah dalam hidup mereka. Apakah ia serius mencari kerja selama itu. Atau apakah ia sudah tidak lagi melakukan hal-hal yang Anda anggap tidak sesuai. Perubahan yang nyata membutuhkan komitmen dan tentunya waktu.

Dimana proses penyesalannya?

Seseorang yang benar-benar menyesal pasti benar-benar meminta Anda untuk mengampuni mereka atas perlakuan kurang ajar mereka. Tapi itu hanya awal.

Penyesalan tampak dalam tindakan seseorang. Jika kesalahan mereka adalah kurangnya kontribusi finansial untuk hubungan (misalnya, tidak punya pekerjaan, selalu berutang), maka penyesalan mungkin terjadi dengan menunjukkan rasa hormat dan melakukan bagian kewajibannya membayar apa yang perlu tanpa perlu Anda ingatkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement