Jumat 30 Sep 2016 13:30 WIB

Dian Pelangi Jajaki Tambah Cabang di Luar Negeri

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Dian Pelangi
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Dian Pelangi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perancang busana Muslim nasional, Dian Pelangi, terus menjajaki kemungkinan untuk menambah cabang butiknya di luar negeri. Selain itu, untuk memastikan bisa bertahan di industri ini, Dian Pelangi juga memanfaatkan aneka momen sebagai sarana soft selling.

Ditemui usai konferensi pers Indonesia Internasional Halal Lifestyle Expo and Conference (IIHLEC) 2016 di Kantor Kementerian Perindustrian, Rabu (28/9), Dian Pelangi mengatakan, saat ini ia telah memiliki 14 cabang butik. Salah satunya berada di Kuala Lumpur, Malaysia.

Ditanya apakah ingin membuka cabang di negara lain, Dian mengatakan itu pasti. Ia mengku tawaran itu ada. Tapi, membuka cabang di negara lain tidak bisa tiba-tiba. Dia mengatakan, mungkin bisa diawali dengan beberapa pertunjukan fashion dulu, atau bisa juga kerja sama dengan orang di sana, sehingga bisa lebih terbantu. "Alhamdulillah sekarang masih terus menjajaki," kata Dian.

Ke depan, ia juga terbuka untuk bisa bekerja sama dalam workshop edukasi tentang fashion Muslim. Karena fashion Muslim saat ini tidak hanya soal peragaan busana, tapi juga perlu dikenalkan dari sisi bisnis dan dampaknya. "Sekarang saya sedang senang mengedukasi seperti itu, agar orang-orang tidak hanya tahu bagus-bagusnya tapi tahu juga tahu angka-angkanya," ungkap Dian.

Dian melihat salah satu kelemahan para perancang muda adalah di sisi bisnis. Mereka masih melihat semua bagus dan bisa dibuat, dibuat saja. Tapi kalau dilihat, lebih dari itu.

Ini pula yang Dian lakukan, tidak menggantungkan bisnis penuh pada peragaan busana, tapi juga soft selling melalui kegiatan edukasi, acara amal, dan lain-lain. Karena itu, Dian mengaku harus terus memutar otak agar bisnisnya tetap bisa bertahan tidak hanya dengan hard selling. ''Alhamdulillah, ada dampaknya juga,'' kata Dian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement