REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era modern saat ini, produk ready to wear (pakaian jadi) merupakan komoditi sektor mode yang potensial dikembangkan dalam industri mode di Tanah Air. Diperlukan peran desainer muda sebagai generasi penerus dalam memperkuat lini ready to wear yang mengangat inspirasi atau konten budaya Nusantara.
Harapannya busana siap pakai Indonesia dapat menguasai pasar lokal bahkan ekspansi ke pasar global. Melihat potensi itu, Central Park dan Neo Soho berkolaborasi dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC) mengelar acara ''Neo in Style'' untuk menggaungkan keunggulan serta keragaman busana siap pakai karya desainer Indonesia.
"Ajang ini ditujukan pula untuk mengarahkan para desainer dan entrepreneur produk ready to wear untuk meningkatkan kompetensi dengan memperkuat kreativitas, kualitas dan pondasi bisnis agar bersaing di pasar global," ujar Anggota IFC, Ali Charisma di Jakarta.
Adapun tema yang diangkat dalam pergelaran ini ''Boundless Jub+1Lation An Extraodinary First Anniversary Bash of Neo Soho Mall & 8 Anniversary Bash of Central Park Mall''. Neo in Style digelar pada 5 September - 17 September 2017, menghadirkan berbagai tren urban dari sekolah mode LPTB Susan Budihardjo dan para desainer Indonesia antara lain Terbuai by Phangsanny, Ali Charisma, Reborn29 by Syukriah, Nafil Apim, Mozza by Feby Ayusta, Aldre, Khanaan, Yunita Kosasih, Belinda Ameliyah dan Yon Yulizar.