Rabu 31 Jan 2018 11:16 WIB

Cucu Masa Kini Makin Jauh dengan Kakek Neneknya

Hubungan yang berjarak disebabkan kurang komunikasi dan rasa hormat.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Tunjukkan pada anak pentingnya memiliki rasa hormat kepada orang tua lain, seperti paman bibi atau kakek nenek.
Foto: pexels
Tunjukkan pada anak pentingnya memiliki rasa hormat kepada orang tua lain, seperti paman bibi atau kakek nenek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kakek nenek menjadi generasi yang terlupakan. Anak muda sekarang terlalu sibuk untuk mendengarkan cerita mereka dari masa lalu.

Sebuah studi terhadap 1.000 anak berusia lima sampai 18 tahun yang dilakukan Inspirational Generation mengungkapkan hanya 21 persen akan mengunjungi keluarga mereka yang lebih tua. Dulu kebiasaan anak muda untuk mendengar bagaimana kehidupan mereka di masa lalu, seperti di mana mereka bekerja, bagaimana hidup dalam perang, dan bagaimana mereka menemukan cinta kehidupan mereka.

Lebih dari separuh pemuda tidak tahu pekerjaan apa yang dilakukan kakek mereka sebelum pensiun. Mereka mengakui tidak pernah berpikir untuk bertanya. Satu dari 10 orang mengaku mereka sama sekali tidak tertarik dengan pekerjaan atau talenta dan minat nenek dan kakek mereka sebelumnya, dan seperempatnya hanya mencari uang saku.

Tapi, sebanyak 23 persen menyatakan alasan mereka tidak tahu apa-apa tentang keluarga mereka yang lebih tua bukan karena kesengajaan. Hanya saja, karena mereka benar-benar tidak mendapat kesempatan untuk berbicara dengan benar.

"Kami ingin berteriak tentang penunggang prestasi menakjubkan yang telah dicapai seumur hidup mereka dan menyoroti kehidupan orang-orang tua yang sangat penuh warna," kata juru bicara kampanye Inspirational Generation McCarthy & Stone Geoff Bates dikutip dari Independent, Rabu (31/1).

Periset menemukan meskipun 65 persen anak muda melihat kakek dan nenek mereka setiap pekan, 37 persen mengklaim ini hanya karena orang tua mereka menginginkannya. Sementara 39 persen berbicara dengan kakek dan nenek mereka di telepon, Facebook atau Skype setidaknya seminggu sekali dan 16 persen sehari sekali. Percakapan pun jarang difokuskan pada apa yang mereka lakukan saat ini atau di masa lalu.

"Kami memanggil orang tua dan anak-anak untuk berbicara dengan kakek dan nenek mereka, untuk mengetahui apa yang telah mereka lakukan dalam hidup mereka - dan terus lakukan, dan ceritakan semuanya kepada kami sehingga kami dapat memberi mereka penghargaan yang pantas mereka dapatkan," kata Bates

Mungkin karena kurangnya komunikasi dan rasa hormat ini, hanya enam persen anak-anak yang mengatakan bahwa mereka memandang kakek dan nenek mereka sebagai teladan dan inspirasi. Namun, cucu-cucu itu sependapat jika kakek dan nenek mereka sama-sama mencintai dan bersahabat, sementara 43 persen menganggapnya lucu dengan 23 persen mengaku sering bersenang-senang dengan kakek dan nenek daripada orang tua mereka.

"Lain kali Anda melihat kakek-nenek Anda, tanyakan pada mereka tentang masa lalu mereka dan apa yang mereka dapatkan di masa muda mereka. Saya yakin mereka akan memiliki cerita yang menarik dan menginspirasi untuk diceritakan, dan mereka akan senang bisa membagikannya dengan Anda," kata sosok TV dan radio Gloria Hunniford yang memiliki 10 cucu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement