REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sinar ultraviolet mengancam kesehatan kulit, namun polusi udara sama buruknya bagi kulit. Udara perkotaan metropolitan sering menimbulkan radikal bebas, partikel halus, dan polutan menempel di wajah yang pada akhirnya mengiritasi dan meningkatkan produksi racun dalam sel kulit.
Semua hal di atas melemahkan dan menuakan kulit, menyebabkan kulit kusam dan keriput. Saat ini semakin banyak produk-produk kecantikan, seperti Dior merilis tabir surya untuk mencegah penumpukan racun dan bertindak layaknya mantel di wajah Anda. Polusi pun tidak bersentuhan langsung dengan kulit.
Berikut beberapa informasi penting yang perlu diketahui tentang tabir surya, dilansir dari Luxury Insider.
Tingkat PA++++ tidak dipakai lagi
Tingkat PA++++ pada tabir surya mengukur perlindungan UVA yang diberikan. Sinar UVA memiliki kemampuan untuk menembus kulit lebih dalam hingga lapisan kedua kulit. Ini salah satu penyebab utama penuaan dini, sehingga kulit mudah keriput dan kering.
Pada 1996, Japanese Cosmetic Industry Association (JCIA) memperkenalkan tiga tingkat untuk mengukur perlindungan UVA. Perlindungannya diukur menggunakan metode Persistent Pigment Darkening (PPD) Jepang. JCIA kemudian memodifikasi sistem PA ini untuk memberi perlindungan UVA lebih tinggi.
Ahli dermatologi dan Direktur Medis Kulit di Mount Elizabeth Medical Center, Dokter Goh Boon Kee merevisi sistem PA menjadi sistem penilaian empat tingkat setelah mengadopsi metode pengujian UVA in Vivo pada 2012. Ini memberi perlindungan PPD sampai 16 tingkat, bahkan lebih. Banyak perusahaan kecantikan, seperti Kose, YSL Beaute and Clarins mengadopsi metode ini untuk produk-produk tabir surya mereka.
Tabir surya antiair
Tabir surya sebelumnya kurang efektif ketika bersentuhan dengan air. Namun, saat ini sudah banyak tabir surya yang tahan air, bahkan ketika tubuh Anda basah. Tabir surya Wetforce Shiseido tidak hanya tahan air, namun justru semakin kuat ketika basah.
Penelitian Shiseido menunjukkan nilai SPF yang melindungi kulit dari sinar UVB bisa berkurang hingga 30 persen ketika bersentuhan dengan air. Berkat teknologi wetforce terbaru, nilai SPF pada produk tabir surya keluaran Shiseido justru meningkat 20 persen ketika bersentuhan dengan air. Teknologi wetforce menyerap air dan keringat ke dalam formula, membuat tabir surya lebih padat, sehingga memperkuat fungsi antiairnya.
Waspadai sinar UV
Sinar UVA menembus ke dalam kulit 30-50 kali lebih dalam dibanding radiasi UVB, berdasarkan data Yayasan Kanker Kulit Dunia. Sinar UVA, baik itu yang panjang maupun yang pendek, mampu menembus awan dan kaca sehingga menyebabkan penuaan dini, keriput, kulit kasar, dan hilangnya elastisitas kulit.
Permukaan dan lapisan atas kulit dilengkapi dengan pertahanan yang dapat mengurangi aspek fotoageing. Ahli dermatologis di Kiehl, Dokter Adam Geyer mengatakan sinar ini menyerang kolagen dan elastin yang sangat penting mempertahankan keremajaan kulit. Sinar UVA panjang mengganggu fungsi kekebalan tubuh dan merusak struktur vital kulit yang lebih dalam, sehingga kulit lebih tidak lagi elastis, memerah, dan berkerut.
Tabir surya untuk kulit sensitif
Beberapa orang dengan kulit sensitif menghindari pemakaian tabir surya karena takut iritasi, kemerahan, dan gatal. Kebanyakan tabir surya di pasaran saat ini mengandung filter kimiawi yang melindungi kulit dengan menyerap sinar UV.
Kelemahannya adalah menyebabkan iritasi pada kulit sensitif atau berjerawat. Sekarang ini banyak tabir surya dibuat lembut untuk kulit sensitif, bahkan kulit sangat sensitif.