REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Metodologi agile kini banyak diperbincangkan namun banyak orang yang belum memahami apa sebenarnya konsep dan manfaat dari pendekatan ini. Demi memperkaya literatur mengenai agile, Republika Penerbit bekerja sama dengan PT Konexindo Unitama meluncurkan buku berjudul Agile Practice Guide, Panduan Praktik Agile.
Peluncuran dilakukan pada Senin (17/12) di Jakarta diikuti dengan Workshop Pengenalan Metodologi Agile. Buku ini disusun oleh Project Management Institut (PMI) dan diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Jonathan I. Kine yang merupakan salah satu anggota tim penyusun menuturkan sampai hari ini referensi mengenai agile masih minim di Indonesia.
"Oleh karena itu buku Panduan Praktik Agile diterbitkan dalam bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami oleh pembaca," ujar Jonathan. Menurutnya praktik Agile tidak hanya bisa diadopsi di sektor industri. Akan tetapi agile juga bisa diterapkan di lingkungan akademik seperti kampus dan sekolah.
Kata agile berarti bersifat cepat, ringan, bebas bergerak, dan waspada. Untuk itu banyak organisasi yang mempelajari metode agile demi meningkatkan keunggulan dalam berkompetisi. Selain itu pesatnya perkembangan teknologi menuntut kita untuk bergerak lebih cepat dan fleksibel dengan segala perubahan.
"Saya putuskan untuk menerbitkan buku ini dengan teman-teman di Konexindo karena kami melihat banyak proyek di Indonesia yang membutuhkan bantuan. Namun penerapan agile di sini masih belum dilakukan dengan cara yang benar," imbuh pria yang sudah 20 tahun bekerja di Indonesia ini.
Direktur PT Pustaka Abdi Bangsa Arys Hilman mengatakan ini adalah buku pertama kalinya Penerbit Republika menerbitkan buku di bidang manajemen. "Saya awalnya bingung apa itu metode agile karena Republika Penerbit tidak pernah merilis buku manajemen. Namun setelah mempelajari metode agile ternyata industri media pun perlu menerapkan metode ini di tengah arus informasi yang kian deras," jelas Arys.