REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Sebanyak 308 judul buku dari 61 penerbit, siap merebut gelar prestisius dari gelaran Islamic Book (IB) Award pada acara Islamic Book Fair (IBF) 2019 mendatang. Islamic Book Fair akan berlangsung pada 27 Februari hingga 3 Maret 2019 di Hall A-B, Balai Sidang Jakarta, Jakarta Convention Center (JCC).
“Alhamdulillah, calon peraih Islamic Book Award 2019 diikuti sebanyak 308 judul buku dari 61 penerbit,” kata Vanda Yunita, Koordinator Bidang Islamic Book (IB) Award, IBF 2019, di Jakarta, Senin (17/12).
Vanda menjelaskan, jumlah buku yang terkumpul pada gelaran IB Award tahun 2019, lebih banyak dibandingkan tahun 2018 lalu. Saat itu, kata dia, jumlah buku yang ikut ambil bagian dari tujuh kategori yang dilombakan, diikuti sebanyak 212 judul buku dari 43 penerbit.
Hal ini, kata dia, menunjukkan adanya pertumbuhan dan partisipasi yang lebih baik dari penyelenggaraan IB Award tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, ada delapan kategori yang dilombakan, yakni kategori Buku Islam Terbaik Kategori Fiksi Anak, Buku Islam Terbaik Kategori Non Fiksi Anak, Buku Islam Terbaik Kategori Fiksi Dewasa, Buku Islam Terbaik Kategori Non Fiksi Dewasa, Buku Islam Terbaik Kategori Terjemahan, Buku Islam Terbaik Kategori Ilustrasi, Buku Islam Terbaik Kategori Desain Sampul (cover), dan Buku Islam Terbaik Kategori Tata Letak (Lay out).
Buku-buku yang diikutsertakan dalam IB Award 2019 berasal dari 61 lini penerbit. Antara lain Al Fatih Press, Alif Republika, Alkautsar Kids, Bee Media, Bestari, Bhuana Ilmu Populer, Cipta Media Edukasi, CV Anugrah Utama Raharja, CV Pustaka Media Guru, DAR! Mizan, Diandra Kreatif Yogyakarta, dan Falcon Publishing.
Selain itu, kata Vanda, Penerbit Gagasmedia, Ganding Pustaka, Gema Insani, Gramedia Pustaka Utama, Hanum Publisher, Ikon, Imania, Indiva Media Kreasi, Institut Quantum Akhyar, Keira, KMO Indonesia – Syaamil, Luxima Metro Media, Meja Tamu, Metagraf, Metamind, Mizan, Pastel Books, Pelangi Mizan, Penerbit Mizan, Pro-Kids, Pro-U Media, Pustaka Ali Imron, dan Pustaka Al Kautsar.
Di samping itu, Vanda menambahkan, Pustaka Iiman, Pustaka Khazanah Fawaid, Pustaka Pelajar, Qultum Media, Rajagrafindo Persada, Republika Penerbit, Sahifa, Salam Books, Salsabila, Sinergi, Syaamil Books, Tiga Ananda, Tinta Medina, UPP STIM YKPN, dan Zikrul.
“Adapun asal daerah penerbit yang ikut serta pada ajang Islamic Book (IB) Award antara lain Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Sidoarjo, Surakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Bogor, Lampung, dan lainnya,” tuturnya.
Vanda mengatakan, ajang Islamic Book (IB) Award merupakan bentuk apresiasi Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta kepada penulis, ilustrator, dan desainer cover buku atas karya-karya mereka. Selama ini, kata dia, Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta melalui acara Islamic Book Fair (IBF), rutin memberikan penghargaan kepada penerbit, penulis, desainer, dan ilustrator.
“Kami sangat mengapresiasi atas kinerja para penerbit dalam membantu mewujudkan literasi di Indonesia. Untuk itu, kami juga berterima kasih atas peran serta para penerbit dalam keikutsertaannya pada ajang IB Award ini,” ujarnya.
Adapun syarat bagi penerbit yang ingin mengikutsertakan karyanya pada Islamic Book (IB) Award ini antara lain merupakan karya asli dan bukan terjemahan (khususnya untuk fiksi dan non-fiksi); bukan saduran atau plagiat sebagian maupun seluruhnya; terbit pertama dengan cetakan tahun 2016-2018; memiliki kode International Standard Book Number (ISBN) atau European Article Number (EAN); bukan merupakan kumpulan tulisan ilmiah, kamus atau ensiklopedi (khusus non fiksi).
Selain itu, bukan merupakan cerita bersambung (khusus fiksi); belum pernah menerima penghargaan IB Award pada kriteria yang sama; berasal dari Bahasa Inggris atau Bahasa Arab (khusus terjemahan); dan persyaratan terakhir menyertakan foto kopi naskah asli serta copy rights (khusus terjemahan). “Pendaftaran terakhir ditutup pada tanggal 14 Desember 2018,” ungkapnya.
Karena itu, ia mengajak para penerbit dan penulis untuk segera mengirimkan karyanya sebanyak empat eksemplar per kategori untuk dinilai oleh dewan juri. Di antara para dewan juri IB Award ini adalah Prof Nasaruddin Umar, Dr Adian Husaini, dan Ahmadun Yosi Herfanda.
Lifetime Achievement
Selain delapan kategori di atas, pihaknya juga akan memberikan penghargaan kepada penulis Indonesia yang sudah memberikan kontribusi sangat besar bagi perkembangan dunia Islam dan perbukuan Islam di Indonesia. Penghargaan itu adalah lifetime achievement. “Kami sedang menyaring sejumlah penulis untuk kategori bergengsi yang satu ini,” kata Vanda.
Sebelumnya, Ketua Ikapi DKI Jakarta Hikmat Kurnia menyatakan, banyak penulis Muslim Indonesia yang berjasa besar dalam memajukan dunia perbukuan Islam di Indonesia. “Karya-karya mereka begitu luar biasa, bahkan dicetak hingga ratusan kali, dan hingga kini masih beredar,” terangnya. Karena itulah, ungkapnya, perjuangan mereka dalam melahirkan karya terbaik itu patut mendapatkan apresiasi.
Selain kategori di atas, kategori lainnya yang juga selalu dinantikan dalam ajang Islamic Book Award adalah Tokoh Perbukuan Islam. Tahun 2018, Tokoh Perbukuan Islam diraih oleh Dr TGH Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang. Sedangkan Tokoh Perbukuan Islam 2017 direbut oleh Ustaz Bachtiar Nasir, Prof Dr H Nasaruddin Umar (2016), dan Ustaz Yusuf Mansur (2015).