REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan donasi berbasis digital memudahkan generasi milenial untuk berbagi. Apalagi, ia mengatakan, milenial yang aktif berinteraksi dengan sosial media ternyata memiliki rasa solidaritas yang cukup tinggi.
"Salah satu bentuk layanan itu adalah donasi berbasis digital seperti program ''Patungan untuk Berbagi'' yang diprakarsai tiga platform yakni OVO, Tokopedia dan Grab," kata Rudiantara pada peluncuran kampanye Ramadhan "Patungan untuk Berbagi" di Jakarta, Kamis (2/5) petang.
Dia mengatakan, layanan berbasis digital itu berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Apalagi, sudah 54,7 persen masyarakat Indonesia terjangkau internet.
Untuk itu, layanan berbasis digital diyakini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk hal positif. "Jadi saatnya kaum milenial Indonesia menunjukkan rasa berbagi. Tantangannya di sini seberapa antusias kaum milenial Indonesia untuk berbagi," katanya.
Apalagi, ia mengatakan, sektor pendidikan masih membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk menyelamatkan sekitar 4,4 juta anak di Indonesia. Angka itu termasuk anak yatim, piatu, kurang mampu yang belum memiliki jaminan pendidikan berdasarkan hasil Sensus Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2017.
Sebagai wujud kepedulian pemerintah di sektor pendidikan, lanjut dia, telah dialokasikan dana APBN sebesar Rp500 triliun untuk belanja pendidikan pada 2019. Alokasi anggaran pendidikan itu akan dinaikkan lagi periode mendatang sesuai dengan tuntutan undang-undang yang mengatur pengalokasikan 20 persen anggaran APBN untuk sektor pendidikan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur OVO Harianto Gunawan mengatakan, sebagai bagian ekosistem digital terbesar di Indonesia, tidak memiliki arti jika tidak bisa berbagi. Karena itu bersama dengan pihak Tokopedia dan Grab mencoba menggugah kepedulian sosial melalui "Patung untuk Berbagi".
"Cukup berbagi donasi melalui salah satu dari tiga aplikasi ini, maka sumbangsihnya untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan generasi muda, dapat disalurkan ke kelompok sasaran yang tepat," ujarnya.
Hal itu dibenarkan Pendiri sekaligus Vice Chairman Tokopedia, Leontinus Alpha Edison. Menurut dia, ketiga pemilik dan pengelola aplikasi ini sepakat untuk menggunakan donasi itu untuk pengembangan sektor pendidikan.
Alasannya, karena pendidikan yang lebih baik akan membantu menciptakan peluang dan membawa kehidupan yang lebih baik di masa depan.
President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, melalui momen Ramadhan itu ketiga platform akan lebih mendekatkan dengan anak-anak yatim piatu dan kaum duafa. "Donasi yang terkumpul nanti, kami akan gandakan jumlahnya untuk selanjutnya dibagi ke kelompok sasaran melalui beasiswa dan parsel (peralatan sekolah), " katanya.
Ia mengatakan, jika terkumpul donasi Rp5 miliar, maka akan ditambahkan menjadi Rp10 miliar untuk dibagikan melalui Rumah Yatim yang sudah tersebar di 14 provinsi di Indonesia. Selain berbagi donasi, ketiga platform aplikasi ini juga akan menyelenggarakan festival di bulan suci Ramadhan pada 22 - 28 Mei 2019 serentak di delapan kota besar yakni Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surabaya dan Makassar.