Jumat 09 Aug 2019 11:46 WIB

Berminat Ikut Pertukaran Pelajar? Simak Tip Berikut

Ikut pertukaran pelajar bantu buka peluang dan perluas wawasan.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Sekolah di Amerika.
Foto: Flickr
Sekolah di Amerika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program pertukaran pelajar ke luar negeri dapat membuka banyak peluang bagi para pelajar untuk memperluas wawasan hingga mengembangkan potensi diri. Tak heran bila program pertukaran pelajar sangat diminati oleh banyak pelajar dari berbagai penjuru Indonesia.

Tingginya minat membuat persaingan dalam seleksi program pertukaran pelajar menjadi cukup kompetitif. Dibutuhkan persiapan yang matang hingga keteguhan hati agar pelajar bisa lolos menjadi salah satu kandidat peserta program pertukaran pelajar.

Baca Juga

Salah satu program pertukaran pelajar dengan tingkat persaingan yang sangat kompetitif adalah program Kennedy Lugar Youth Exchange and Study (YES). Program YES merupakan program beasiswa penuh yang didanai oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS). Melalui program ini, pelajar kelas 1 SMA/SMK/MA terpilih dari berbagai daerah Indonesia akan dikirim untuk bersekolah di SMA AS dan tinggal bersama dengan orang tua angkat.

"Tahun ini, dari sekitar 7.200 pendaftar kita saring menjadi sekitar 130 untuk ke seleksi nasional, dan (terpilih) 80 untuk berangkat. Jadi kompetitif sekali," ungkap Sending Coordinator Bina Antarbudaya Sari Tjakrawiralaksana saat ditemui dalam pelepasan peserta pertukaran pelajar program YES di Kediaman Duta Besar AS untuk Republik Indonesia Joseph R Donovan Jr.

Nilai Rapor

Sari mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa dipersiapkan oleh para pelajar agar lebih matang untuk mengikuti seleksi program pertukaran pelajar, khususnya program YES. Salah satu yang perlu dipersiapkan adalah nilai rapor yang baik.

Sari mencontohkan, program YES membutuhkan nilai rata-rata minimal 80 untuk semua mata pelajaran. Selain memiliki nilai rata-rata yang baik, Sari mengatakan grafik nilai juga perlu dipertahankan agar tidak turun.

"(Nilai) jangan turun, karena di sana mereka juga akan dituntut untuk punya nilai minimal B selama tahun ajaran berlangsung," jelas Sari.

Kemampuan Berbahasa Inggris Dasar

Terkait bahasa, Sari mengatakan pelajar tidak harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang sempurna sejak awal. Yang terpenting adalah pelajar memiliki kemampuan berbahasa Inggris dasar untuk percakapan sehari-hari. Dalam program YES misalnya, tidak ada skor TOEFL atau IELTS yang disyaratkan untuk pendaftaran.

Pelajar baru akan diminta untuk mencapai skor tertentu dalam berbahasa Inggris bila sudah terpilih menjadi salah satu peserta pertukaran pelajar. Peserta pertukaran pelajar yang belum bisa mencapai skor yang ditentukan akan mendapatkan bimbingan untuk belajar bahasa Inggris lebih jauh.

Tekad Kuat

Yang tak kalah penting adalah menguatkan niat dan keberanian untuk menjalani semua proses seleksi program pertukaran pelajar. Niat dan keberanian yang kuat diperlukan karena proses seleksi program pertukaran pelajar akan panjang, tidak mudah, dan sangat kompetitif.

Tekad yang kuat juga diperlukan ketika pelajar sudah terpilih sebagai salah satu peserta pertukaran pelajar. Sari mengatakan akan ada tantangan yang berbeda ketika pelajar menjalani proses belajar di luar negeri.

"Itu juga harus punya keteguhan diri untuk mau dan berani menjalankan (program pendidikan di luar negeri) ini," ungkap Sari.

Tidak Malu Bertanya

Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia Joseph R Donovan Jr mengatakan pengalaman tinggal di luar negeri untuk pertama kali tentu tidak akan selalu mulus. Terkadang pelajar juga akan menemukan hambatan atau kesulitan yang harus dihadapi.

Ketika menemukan hambatan, Donovan menyarankan pelajar yang menjalani program pertukaran pelajar untuk tidak memendam masalah seorang diri. Pelajar yang sedang belajar di luar negeri harus berani berbaur, berteman, dan juga bertanya kepada orang lain.

"Tidak semua hari akan baik dan Anda perlu melewati itu. Biasanya Anda akan butuh bertanya, jangan diam saja," tukas Donovan.

Dua Kunci Penting

Yang tak kalah penting, lanjut Donovan, adalah jujur kepada diri sendiri dan tidak lupa untuk bersenang-senang selama menjalani program pertukaran pelajar. Donovan menekankan bahwa program pertukaran pelajar bukan hanya menjadi kesempatan pelajar untuk mendapatkan edukasi dari negara asing. Para pelajar juga memiliki kesempatan untuk memperkenalkan nilai-nilai dan budaya Indonesia kepada orang-orang asing yang mereka temui selama menjalani program pertukaran pelajar.

"Ada banyak hal yang bisa Anda banggakan dari Indonesia. Bantu mereka mengerti soal Indonesia," ujar Donovan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement