REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelajar-pelajar asal Jepang mencoba mendalami industri kehutanan serta pulp dan paper di Indonesia. Mereka diberikan kesempatan untuk melihat langsung berbagai area operasional di salah satu unit usaha milik Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas di Riau, yakni PT Arara Abadi dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
"Ke depan, pelajar ini adalah pemimpin di masa yang akan datang. Saya percaya mereka dapat memberikan dampak positif terhadap bisnis antara Jepang dan Indonesia," ujar Manager of Sustainability and Corporate Communications APP region Jepang, Yu Yamazaki, dalam siaran pers, Senin (7/8/2023).
Kunjungan yang terdiri atas siswa sekolah menengah atas hingga mahasiswa jurusan forestry management dan agrikultur itu diinisiasi bersama pemangku kepentingan terkait. Itu merupakan sebuah kolaborasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang industri kehutanan dan pulp and paper kepada generasi muda Jepang.
Selama kunjungan, pelajar diberi kesempatan untuk melihat langsung berbagai area operasional, mulai dari plantation, fire management, program pemberdayaan masyarakat, proses produksi di pabrik, R&D dan Nursery sampai dengan upaya restorasi.
Salah satu tenaga pendidik, Yoshikazu Tatemoto, mengatakan kunjungan itu penting untuk menambah pengalaman dan pengetahuan pelajar tentang bagaimana kertas diproduksi dan upaya konservasi yang diterapkan perusahaan. Mahasiswanya, kata dia, memilih untuk datang ke sana karena sesuai dengan jurusan mereka, salah satunya forestry.
"Sementara para siswa sekolah menengah atas ingin mengetahui bagaimana kertas itu dibuat," kata dia menjelaskan.
Merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi para pelajar, salah satunya Moka Haruki yang menyampaikan bahwa selama ini dia tidak tahu bagaimana kertas itu dibuat. "Dengan kunjungan ini, saya dapat melihat langsung bagaimana kertas yang saya gunakan sehari-hari diproduksi," ujar dia.
Eri Furihata, pelajar mahasiswa Jepang juga mengungkapkan hal yang senada. Menurut dia, dengan mengetahui bagaimana kertas yang biasa digunakan di Jepang diproduksi, dia merasa bahwa ini adalah kertas terbaik. "Bukan hanya proses pembuatannya, saya juga dapat belajar tentang berbagai aktivitas konservasi dan tanggung jawab sosial perusahaan," kata dia.
Kunjungan itu diakhiri dengan penanaman spesies pohon lokal di kawasan Tahura Sultan Syarif Hasyim, Riau, yang dalam dua tahun terakhir menjadi lokasi restorasi hutan kerja sama antara Dinas Kehutanan Provinsi Riau dengan Yayasan Belantara dan APP Sinar Mas.