Selasa 25 Feb 2020 20:56 WIB

Bisnis Sektor Pertanian Cukup Menjanjikan Bagi Milenial

Teknologi bisa dimanfaatkan generasi milenial untuk bisnis di sektor pertanian.

Usaha di sektor pertanian dinilai memiliki prospek yang menjanjikan bagi generasi milenial (Foto: ilustrasi sayuran organik)
Foto: Piqsels
Usaha di sektor pertanian dinilai memiliki prospek yang menjanjikan bagi generasi milenial (Foto: ilustrasi sayuran organik)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usaha di sektor pertanian dinilai memiliki prospek yang menjanjikan bagi generasi milenial. Terlebih lagi pemerintah manargetkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), petani di Indonesia 65 persennya berusia di atas 45 tahun. Sementara, petani yang menggunakan internet sebanyak 15,2 persen.

Baca Juga

Kabiro Humas dan Informasi Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri mengatakan, target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045 sulit terwujud jika pertanian dan agribisnis tidak lagi dilirik sebagai pekerjaan menjanjikan oleh generasi milenial. Satu-satunya jalan untuk mengatasi hal ini, lanjutnya, adalah dengan mengajak kaum milenial turut aktif di sektor pertanian.

"Kalau dibilang pertanian itu bukan pekerjaan menjanjikan bagi milenial, justru terbalik. Sektor pertanian kita cukup baik. Kita lihat dari neraca perdagangan yang positif dengan kontribusi besar dari sektor pertanian," katanya di Tangerang Selatan, Selasa (25/2).

Terkait hal itu, lanjutnya, untuk meningkatkan produksi pertanian, Kementerian Pertanian kini mengembangkan pusat data berbasis teknologi dan Agriculture War Room. Teknologi ini akan menyajikan single data mengenai lahan dan produksi serta melakukan kontrol terhadap pembangunan pertanian.

"Pertanian sekarang bukanlah sektor yang dianggap rendah tetapi sektor yang menjanjikan," katanya.

Pihaknya berharap milenial bisa melirik sektor pertanian untuk dikembangkan sebagai bisnis utama. Perkembangan teknologi bisa dimanfaatkan generasi milenial untuk membangun bisnis di sektor pertanian.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement