Kamis 22 Sep 2016 07:52 WIB

Perilaku Masyarakat Pengaruhi Berhasilnya Penerapan Wisata Halal

Red: Hazliansyah
wisata halal
Foto: istimewa
wisata halal

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Umum Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) Sumatera Barat, Ian Hanafiah menilai masyarakat sangat berpengaruh dalam menyuksekan destinasi wisata halal yang sedang digencarkan pemerintah setempat.

"Wisata halal bukan hanya tentang makanan halal dan haram saja, namun juga kebersihan dan kesehatan bahan bakunya," katanya saat dihubungi dari Padang, Rabu malam.

Selain itu, kata Ian, masyarakat juga harus berperilaku sopan dan ramah kepada wisatawan yang datang sehingga konsep wisata halal tersebut juga dapat terlihat dari perilaku masyarakat yang baik.

Dalam hal kebersihan, ujarnya, juga merupakan suatu perhatian yang harus difokuskan, sebab kebersihan merupakan ciri masyarakat muslim.

"Terkadang wisatawan melihat di media tempat yang akan dikunjunginya tersebut sangat indah dan bersih, namun ketika datang langsung dan tidak seperti yang dibayangkan, maka ia akan kecewa dan waktu berikutnya tentu akan berfikir dua kali untuk datang lagi," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, Sumbar kini sedang gencarnya meningkatkan wisata religi yang sangat tepat jika diterapkan pada provinsi itu.

"Untuk itu, seluruh lapisan masyarakat Sumbar harus mendukung program tersebut, agar Sumbar semakin dikenal dan pariwisatanya juga semakin maju," ucapnya.

Sebelumnya Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan konsep wisata halal yang sekarang sedang dikembangkan di Sumbar, juga akan menjadi daya tarik lain bagi investor Timur Tengah.

Investasi tersebut akan difokuskan pada Kawasan Wisata Mandeh di perbatasan Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota Padang, karena lahan luas yang dibutuhkan untuk pengembangan pariwisata, tersedia di sana.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَفَمَنْ هُوَ قَاۤىِٕمٌ عَلٰى كُلِّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْۚ وَجَعَلُوْا لِلّٰهِ شُرَكَاۤءَ ۗ قُلْ سَمُّوْهُمْۗ اَمْ تُنَبِّـُٔوْنَهٗ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى الْاَرْضِ اَمْ بِظَاهِرٍ مِّنَ الْقَوْلِ ۗبَلْ زُيِّنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مَكْرُهُمْ وَصُدُّوْا عَنِ السَّبِيْلِ ۗوَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ هَادٍ
Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap jiwa terhadap apa yang diperbuatnya (sama dengan yang lain)? Mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah. Katakanlah, “Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu.” Atau apakah kamu hendak memberitahukan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi, atau (mengatakan tentang hal itu) sekedar perkataan pada lahirnya saja. Sebenarnya bagi orang kafir, tipu daya mereka itu dijadikan terasa indah, dan mereka dihalangi dari jalan (yang benar). Dan barangsiapa disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun yang memberi petunjuk baginya.

(QS. Ar-Ra'd ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement