Senin 25 Jun 2012 16:20 WIB

Hidayat: Kampanye Damai Hanya Slogan

Rep: Aldian Wahyu/ Red: Hafidz Muftisany
Hidayat Nur Wahid (photo file)
Foto: Antara
Hidayat Nur Wahid (photo file)

REPUBLIKA.CO.ID, LOKASARI – Hidayat Nur Wahid dan Didik Rachbini mengatakan deklarasi damai tidak perlu diadakan berulang kali. Acara itu tidak menjamin bahwa semua pasangan cagub dan tim sukses akan mematuhinya. Karena itulah, Hidayat dan Cawagubnya Didik Rachbini sengaja tidak hadir pada deklarasi di Senayan Sabtu lalu.

"Deklarasi damai sudah pernah dilakukan di Polda Metro Jaya. Tapi apa yang terjadi, pada hari yang sama kediaman tim sukses saya dilempari molotov,” ujar Hidayat saat berkampanye di GOR Lokasari, Jakarta Barat, Senin (25/6).

Suhartono, Ketua Pokja Kampanye KPU DKI Jakarta, menanggapi, tujuan deklarasi damai diadakan adalah agar tiap pasangan calon bisa mengingatkan konstituennya agar tidak melakukan hal-hal yang mengurangi keharmonisan antar pasangan.

“Pada acara deklarasi damai, mereka semua berikrar yang akan menjadi komitmen antar pasangan sampai ke pendukungnya untuk melakukan kampanye secara damai dan bersih,” ujar dia.

Selain itu Hidayat mengungkapkan di tengah kampanyenya di depan seluruh pendukungnya bahwa dirinya sebenarnya tidak anti Maulid. Menurut dia itu semua fitnah yang mengatakan dirinya anti Maulid. “Tahun depan saya sebagai Gubernur DKI Jakarta akan mengadakan Maulid, silahkan datang,” ujar dia.

Ketika acara kampanye berlangsung Hidayat terlihat bersama Adang Daradjatun, mantan Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia dan Triwisaksana, yang sempat dijagokan maju sebagai Cagub dari PKS. Didik tidak terlihat disana. Didik mengatakan saat itu dia sedang melakukan kampanye terpisah. “Tadi pisah sekarang sudah sama-sama lagi,” kata Didik ketika dihubungi Republika.

Menurut Didik tadi dia ke sebuah Universitas di daerah Jakarta Barat. “Kalau terpisah bisa lebih banyak daerah yang dijangkau,” ujar dia “Sudah terpisah saja masih tidak bisa menjangkau ke seluruh wilayah di DKI Jakarta.”

Hidayat dan Didik mendapatkan giliran pertama untuk mengunjungi Jakarta Barat. Setiap peserta Pemilukada mendapatkan giliran bergantian ke setiap wilayah administrasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement