REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Hidayat Nurwahid pada Rabu atau hari ketiga kampanye calon gubernur Provinsi DKI Jakarta mengunjungi pasar kaget Koja, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara.
Di lokasi tersebut, Hidayat yang datang mengenakan batik berwarna oranye berbincang dengan pedagang pasar dan membeli seekor ikan mas di lokasi tersebut.
Sebelumnya, Hidayat yang mengenakan baju batik berwarna oranye beserta rombongan mengunjungi Kelurahan Lagoa, Jakarta Utara, untuk menghadiri acara sarapan bersama warga. Setelah sarapan, dia berbincang-bincang dengan warga yang mengeluhkan mahalnya biaya pendidikan di Jakarta.
Warga meminta agar pendidikan dapat digratiskan bagi yang tidak mampu. Namun Hidayat menyatakan bahwa dalam menyelenggarakan pendidikan gratis yang sesuai Undang-Undang, layaknya tidak ada diskriminasi antara golongan yang mampu dengan tidak mampu.
Setelah kunjungan ke Kelurahan Lagoa, Hidayat melanjutkan kampanye dengan berjalan kaki ke pasar Sindang, Jakarta Utara. Di lokasi tersebut dia melakukan dialog dengan pedagang dan menyapa pengunjung pasar.
Di Pasar Sindang, para pedagang mengeluhkan tingginya tarif sewa lapak yang tidak sesuai dengan kondisi pasar yang kotor dan jarang pembeli. Mereka mengharapkan agar jika Hidayat Nurwahid terpilih sebagai gubernur bisa memperbaiki keadaan tersebut.
Setelah itu, Hidayat Nurwahid mengunjungi salah satu tokoh setempat yakni Haji Ronggo yang menyatakan dukungannya terhadap calon gubernur dengan nomor urut 4 itu.
Pasangan Hidayat-Didik dalam kampanye Pilkada DKI 2012 ini memiliki empat Pilar Pembangunan Jakarta, yaitu pemenuhan kebutuhan dasar dan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur kota modern, penerapan tata kelola dan pemerintahan yang bersih, dan partisipasi warga dalam mencipatakan stabilitas keamanan.
Rencananya, Hidayat dan Didik menghadiri sunatan massal di kantor Dewan Perwakilan Cabang PKS di Senen, Jakarta Pusat. Sementara itu, visi pasangan tersebut adalah "Menuju Jakarta yang sejahtera, modern dan berbudaya".
Sebelumnya, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) juga sudah memperingatkan para pasangan calon gubernur untuk menghindari politik uang dalam masa kapanye terbuka ini.