REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kata santri ternyata bermakna mendalam sebagai penuntun yang dapat menata bangsa Indonesia.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menjelaskan, kata santri berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tiga kesucian, yakni suci pikiran, suci hati, dan suci perilaku.
"Tiga kesucian itu yang menjadi predikat kesantrian dalam menata diri kita, masyarakat kita, dan bangsa Indonesia," katanya beberapa waktu lalu.
Maka, menurutnya, penetapan Hari Santri Nasional tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi krisis yang menimpa umat manusia saat ini. Intinya, supaya kaum santri bisa mendorong perubahan dengan tiga fungsi kesucian tadi.
"Kita sebagai umat islam dunia bisa dikatakan sedang krisis global, krisis kebudayaan, dan krisis sosial yang diawali krisis ekonomi," jelasnya
Berbagai krisis tersebut merupakan tantangan bagi seorang santri. Menurut Cak Imin, umat Islam sendiri saat ini sedang krisis kemanusiaan, karena faktanya masih terjadi perang antarsesama manusia.
Mantan Menteri Tenaga Kerja tersebut berharap tahun ini menjadi tahun kebangkitan para santri dengan berkontribusi terhadap semua lini kehidupan.
"Tahun ini kita jadikan kebangkitan para santri dan kebangkitan bangsa Indonesia, kita sebagai warga santri akan menjadi modal di seluruh bidang kehidupan, karena santri berkembang kuat di negara kita," tutupnya.