REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) ingin mewujudkan revolusi mental melalui Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat nasional ke-27 yang akan digelar di Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara pada 4-13 Oktober 2018. Karena itu, MTQ kali ini mengangkat tema “Mewujudkan revolusi mental menuju insan yang Qur'ani”.
"Tema yang kita angkat dalam MTQ ini adalah mewujudkan revolusi mental menuju insan yang qur'ani. Oleh sebab itu terobosan-terobosan tersebut dimaksudkan untuk itu," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Muhammadiyah Amin saat duhubungi Republika.co.id, Senin (1/10).
Baca: Strategi Kemenag Lahirkan Qari dan Hafidz Berkualitas
Dia menuturkan, pihaknya telah melakukan beberapa terobosan untuk penyelenggaraan MTQ Nasional tahun ini, sehingga menghasilkan lima reformasi, yaitu diterbitkannya Peraturan Menteria Agama (PMA) tentang Seleksi Tilwatil Qura'n (STQ) dan MTQ, menyediakan alat fingerprint, menyediakan aplikasi e-Maqra, menyediakan aplikasi Musabaqah, dan memberikan layanan publik.
"Kita berharap terobosan-terobosan yang mulai diterapkan pada MTQ Nasional di Medan tahun ini dapat menjadikan marwah penyelenggaran MTQ semakin baik. Marwah itu akan terbangun manakala integritas, kredibilitas, dan akuntabilitas penyelenggaran MTQ berjalan secara maksimal," ucapnya.
Baca Juga: Ribuan Qari dan Hafidz Ikuti MTQ Nasional 208
Penggunakan fingerprint misalnya, kata dia, alat itu diperuntukkan bagi peserta pada saat daftar ulang dan sesaat sebelum perlombaan dimulai. Menurut dia, dengan adanya alat itu akan efektif untuk menjaga integritas seluruh peserta musabaqah.
Demikian pula penggunaan e-Maqra dan aplikasi musabaqah dalam MTQ kali ini juga akan menjaga integritas dan kredibilitas MTQ dari potensi-potensi yang tidak sesuai dengan semangat revolusi mental.
"Sebagai event pemuliaan terhadap kitab suci Alquran, kami terus berupaya agar kualitas penyelenggaraan MTQ dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan," kata Muhammadiyah.