Ahad 02 Sep 2018 14:28 WIB

Menlu PNG: Hubungan dengan Indonesia Kian Kokoh

Papua Nugini akui kekuatan ekonomi Indonesia.

Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi (kanan) menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Rimbink Pato (kiri) di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Kamis (19/7).
Foto: Antara/Reno Esnir
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi (kanan) menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Rimbink Pato (kiri) di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Kamis (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Papua Nugini (PNG) Rimbink Pato menyampaikan, hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan Papua Nugini semakin kokoh dan terus meningkat. Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Port Moresby, yang diterima di Jakarta, Ahad (2/9).

Menlu Rimbink Pato menyebutkan dalam meningkatkan hubungan dan kerja sama, Indonesia dan Papua Nugini telah menandatangani berbagai nota kesepakatan dengan komitmen kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama bilateral.

Menlu Pato menilai, Indonesia yang telah merdeka selama 73 tahun adalah sebuah negara berdaulat dan negara besar dengan kekuatan ekonomi diakui dunia. "Sebagai negara yang bertetangga dan berbatasan langsung, Indonesia dan Papua Nugini merupakan dua negara yang mengedepankan prinsip saling menghormati," ujar dia.

Menlu Pato mengakui dan mengapresiasi dukungan Indonesia kepada Papua Nugini sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Pemimpin Ekonomi Asia Pasific (KTT APEC) yang akan diadakan di Port Moresby pada 17-18 November 2018.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Papua Nugini, Ronald Manik menyampaikan, hubungan dan kerja sama yang kokoh antar-Indonesia dan PNG, tidak semata berfokus dalam bidang pengelolaan perbatasan kedua negara. Namun juga dikembangkan pada sektor kerja sama ekonomi dan perdagangan serta sektor lainnya yang memberikan manfaat bagi rakyat kedua negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement