Ahad 28 Apr 2024 13:35 WIB

Dukungan untuk Aksi Pro-Palestina di Kampus AS Berdatangan

Unjuk rasa serupa terjadi hingga ke London dan Australia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Mahasiswa Universitas California Berkeley (UC Berkeley) menempati perkemahan di depan Sproul Hall, gedung administrasi kampus, saat mereka memprotes hubungan investasi UC Berkeley dengan Israel.
Foto: EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
Mahasiswa Universitas California Berkeley (UC Berkeley) menempati perkemahan di depan Sproul Hall, gedung administrasi kampus, saat mereka memprotes hubungan investasi UC Berkeley dengan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemimpin Muslim Syiah yang berpengaruh di Irak Muqtada al-Sadr menyatakan dukungannya terhadap protes tenda pro-Palestina di universitas-universitas di AS. Ia juga meminta polisi AS berhenti membubarkan aksi damai tersebut. "Suara universitas-universitas Amerika meminta diakhirinya terorisme Zionis adalah suara kami," kata al-Sadr dalam pernyataannya seperti dikutip Aljazirah, Sabtu (27/4/2024).

"Kami menyerukan penghentian tindakan keras terhadap suara-suara yang mengadvokasi perdamaian dan kebebasan," tambah al-Sadr. Aksi-aksi mahasiswa yang meminta kampus memutus hubungan finansial dengan Israel dan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam perang di Gaza diwarnai bentrokan dengan polisi.

Baca Juga

Aksi yang berawal di Columbia University menyebar ke kampus-kampus di California, Texas, dan negara-negara bagian lainnya. Kini sudah lebih dari 20 universitas di Amerika Serikat memprotes perang Israel di Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel ke kantong pemukiman Palestina itu sudah membunuh lebih dari 34 ribu orang.

Blokade yang diberlakukan Israel juga memicu krisis kemanusiaan dan kelaparan. Kini protes ini tidak hanya terjadi di AS karena para mahasiswa di seluruh dunia ikut berdemonstrasi untuk mendukung Gaza sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023.