REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemimpin Muslim Syiah yang berpengaruh di Irak Muqtada al-Sadr menyatakan dukungannya terhadap protes tenda pro-Palestina di universitas-universitas di AS. Ia juga meminta polisi AS berhenti membubarkan aksi damai tersebut. "Suara universitas-universitas Amerika meminta diakhirinya terorisme Zionis adalah suara kami," kata al-Sadr dalam pernyataannya seperti dikutip Aljazirah, Sabtu (27/4/2024).
"Kami menyerukan penghentian tindakan keras terhadap suara-suara yang mengadvokasi perdamaian dan kebebasan," tambah al-Sadr. Aksi-aksi mahasiswa yang meminta kampus memutus hubungan finansial dengan Israel dan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam perang di Gaza diwarnai bentrokan dengan polisi.
Aksi yang berawal di Columbia University menyebar ke kampus-kampus di California, Texas, dan negara-negara bagian lainnya. Kini sudah lebih dari 20 universitas di Amerika Serikat memprotes perang Israel di Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel ke kantong pemukiman Palestina itu sudah membunuh lebih dari 34 ribu orang.
Blokade yang diberlakukan Israel juga memicu krisis kemanusiaan dan kelaparan. Kini protes ini tidak hanya terjadi di AS karena para mahasiswa di seluruh dunia ikut berdemonstrasi untuk mendukung Gaza sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023.
Setelah protes tenda di Columbia University, protes semakin menyebar ke universitas-universitas dari Prancis hingga Australia. Di Paris, Prancis, mahasiswa Universitas Sorbonne turun ke jalan. Pada Rabu (24/4/2024) Komite Palestina dari Sciences Po, mengorganisir sebuah protes di mana para mahasiswa mendirikan sekitar 10 tenda.
Meskipun ada tindakan keras dari polisi, para pengunjuk rasa berkumpul kembali pada Kamis (25/4/2024). Di Australia, mahasiswa dari Universitas Sydney mendirikan tenda-tenda pro-Palestina pada Selasa (23/4/2024) dan mereka melanjutkan protes pada Jumat. Mahasiswa Universitas Melbourne juga mendirikan tenda di halaman selatan kampus utama mereka.
Di Italia, Roma, mahasiswa dari Universitas Sapienza mengorganisir demonstrasi, aksi duduk dan mogok makan pada tanggal 17 April dan 18 April 2024. Sejak 19 April malam, mahasiswa dari kelompok Warwick Stands With Palestine di Universitas Warwick menduduki piazza kampus yang terletak di Inggris.
Di Leicester, Inggris, aksi unjuk rasa juga terjadi pada Senin (22/4/2024)) kemarin yang juga diikuti oleh para mahasiswa dari University of Leicester Palestine Society. Bulan lalu, mahasiswa dari University of Leeds menduduki gedung kampus sebagai bentuk protes atas keterlibatan universitas dengan Israel.