Senin 14 Sep 2015 15:03 WIB

Ahok: Jika Tertib, Pedagang Pasar Karang Anyar tak Perlu Digusur

Rep: C26‎/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 400 pedagang Pasar Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat rencananya akan direlokasi Selasa (15/9) besok.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut keberadaan pedagang sebenarnya tidak perlu digusur. Asalkan berdagang di tempat yang seharusnya.

"Makanya saya bilang sama wali kota, selama dagangannya itu tidak di atas saluran air yang buat banjir tergenang ya sudah biarkan saja. Selama nggak buat macet biarkan saja," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (14/9).

Ahok melanjutkan, namun kalau memang harus dipindahkan maka wali kota sudah harus menyiapkan tempat relokasi. Sebab, tidak mungkin menggusur tanpa memberikan lahan pengganti bagi para pedagang.

Ia menilai apalagi saat ini kondisi ekonomi juga sedang sulit. Padahal pedagang membutuhkan tempat untuk mengais rezeki. Walaupun di tempat yang sudah puluhan tahun dilanggar.

"Kalau ada relokasi silahkan. Saya tidak ingin kalau ada orang usaha belasan tahun, puluhan tahun lalu bangkrut karena dipindahkan," ujarnya.

Ahok juga mengaku tidak ingin kalau keberadaan pedagang justru dimanfaatkan sekelompok orang yang mengambil untung. Mereka menjual lapak-lapak bagi pedagang yang membuat kemacetan.

"Saya juga nggak ingin gara gara sekelompok orang ambil untung sebagian kecil lalu Jakarta rugi ratusan miliar atau triliun karena banjir," katanya lagi.

Rencananya pedagang Pasar Karang Anyar akan menggelar demo di Balai Kota hari ini. Menanggapi itu, mantan Bupati Belitung Timur ini tidak keberatan dengan aksi warga.

"Kita lihat saja dulu namanya demo. Kita lihat dulu masalahnya apa," ucapnya.

Kondisi Pasar Karang Anyar diketahui tidak layak. Sebab walau berada di jantung Ibu Kota Jakarta, nyatanya keberadaan Pedagang Kaki Lima masih eksis bahkan menguasai jalan-jalan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement