Sabtu 05 Aug 2017 05:00 WIB

Jabar Komitmen Bangun Pusat Informasi di Geopark Ciletuh

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana objek wisata Curug (air terjun) Sodong di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (23/4). Curug Sodong merupakan salah satu destinasi wisata alam yang terletak di dalam kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
Foto: Antara/Budiyanto
Suasana objek wisata Curug (air terjun) Sodong di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (23/4). Curug Sodong merupakan salah satu destinasi wisata alam yang terletak di dalam kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMIPemprov Jawa Barat berkomitmen untuk mendukung pengembangan Geopark Nasional Ciletuh Palabuhanratu (GNCP). Termasuk membangun sejumlah sarana dan prasarana yang belum terbangun di kawasan tersebut.

"Saya berjanji atas nama Pemprov Jabar akan terus membangun sarana dan prasarana yang belum terwujud yang seharusnya sudah, " kata Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di Aula Setda Kabupaten Sukabumi, Jalan Siliwangi Palabuhanratu, Jumat (4/8).

Hal ini disampaikan saat menghadiri acara ramah tamah dan pamitan tim assesor United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yakni Alexandru Andrasanu (Rumania) dan Soo Jai Lee (Korea).

Sarana yang belum terbangun itu ungkap Deddy, diantaranya gerbang penyambutan wisatawan dan tamu di tiga titik seperti Bagbagan Palabuhanratu dan Surade. Sarana lainnya yang belum terbangun kata dia yakni pusat informasi.

Deddy menuturkan, targetnya sarana tersebut dapat selesai terbangun pada akhir tahun ini. Meskipun gerbang belum ada kata dia di geopark sudah terdapat sejumlah ikon mengenai geopark.

Selain itu ujar Deddy, ke depan diperlukan upaya promosi yang lebih banyak. Salah satunya sambung dengan mempertahankan kegiatan Festival Geopark Ciletuh Palabuhanratu yang telah dilakukan sejak 2015 hingga 2017.

Ditambahkan Deddy, Pemprov Jabar merasa optimistis geopark Ciletuh akan menjadi (UNESCO) Global Geopark (UGG). Terlebih ungkap dia para tim assesor UNESCO terlihat sangat gembira pada saat melihat geopark.

Harapannya terang Deddy, pada Desember mendatang diharapkan ada kabar baik yani GNCP dapat menjadi bagian dari UGG. Bila hal ini terjadi kata dia maka ini merupakan satu-satunya geopark di Indonesia yang dalam dua tahun terakhir bisa lolos menjadi UGG.

Sebelumnya kata Deddy, ada dua kawasan yang tidak bisa masuk yakni Rinjani dan Toba. Penetapan GNCP menjadi UGG ini kata dia akan mendorong infrasturktur yang lebih baik karena ikon di Selatan Jabar sehingga infrastruktur akan dibuka.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement