Selasa 04 Mar 2014 12:27 WIB

Sutiyoso: SDA Harus Sepenuhnya Dikuasai Rakyat

Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Sutiyoso mengatakan, seluruh sumber daya alam dan kekayaan bangsa ini harus dikuasai sepenuhnya oleh rakyat untuk kepentingan kesejahteraan.

"Kita ini merupakan negara yang kaya raya, seluruh SDA ada di Indonesia mulai dari hasil bumi seperti minyak bumi, emas dan nikel serta hasil perkebunan dan pertanian, namun sayangnya masih banyak rakyat yang menderita kemiskinan padahal kita hidup di negara yang kaya ini," kata Sutiyoso di Sukabumi, Selasa.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, sayangnya saat ini SDA alam milik bangsa ini dikuasai oleh pihak asing seperti emas dikuasi oleh PT Freeport, kemudian minyak bumi dan gas alam dikuasai oleh PT Chevron, bahkan SDA seperti pertanian, perkebunan dan perikanan pun juga dikuasai oleh asing.

Jika sumber daya itu dikuasai sepenuhnya oleh bangsa ini, pasti rakyat tidak ada yang sengsara atau miskin, karena bangsa lain sudah melihat potensi SDA yang ada di Indonesia. Sehingga, banyak bangsa asing yang berpura-pura menyodorkan bantuan untuk Indonesia tetapi niatnya ingin merampok kekayaan bangsa ini.

Bahkan, dengan SDA yang melimpah tersebut banyak negara yang bergantung hidupnya kepada Indonesia, seperti Singapura yang kebutuhan air bersihnya ketergantungan kepada Indonesia. Tetapi apa yang dilakukan oleh negara itu, mereka seperti melecehkan negara ini, jika sumber airnya ditutup maka dirinya yakin Singapura akan mengemis-ngemis kepada Indonesia.

"Seharusnya pemimpin bangsa ini tegas dan tidak mengobral kekayaan bangsa ini kepada negara lain, lebih baik digunakan sepenuhnya untuk rakyat," tambahnya.

Sutiyoso mengatakan, sesuai Pasal 33 UUD 1945 yang inti dari isinya tersebut yakni "bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat". Tetapi sayangnya, para pemimpin lebih senang memberikan harta kekayaan bangsa ini untuk bangsa lain.

Sudah jelas, rakyat saat ini harus cerdas memilih pemimpin ke depannya, jangan sampai kekayaan bangsa ini terus digerogoti bangsa lain.

"Bahkan setiap tahunnya, kita kehilangan Rp30 triliun karena pencurian ikan di laut. Itu baru dari sumber daya laut, belum yang lainnya, lebih baik harta kekayaan itu dikelola sepenuhnya oleh rakyat," kata Sutiyoso.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement