REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pancasila terlahir dari keberagaman kebangsaan yang Islami. Presiden pertama RI, Ir Seokarno mampu meramu nilai-nilai keislaman yang cocok diterapkan semua lapisan masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal itu diungkapkan Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Farid Masdar Masudi dalam acara seminar Nasional memperingati Bulan Bung Karno dengan tema 'Soekarno dan Islam' di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (7/6). "Coba lihat Pancasila, apa yang tidak Islami? Substansi Islam itu ada di Pancasila," sebut Farid.
Islami dikajinya mengandung dua unsur, yakni justice (keadilan) dan syuro (hukum). Farid pun menelisik konten Pancasila yang menyertakan keadilan dalam sila kelima dan syuro di sila keempatnya.
"Keduanya berkaitan. Syuro merupakan strategi dan justice adalah tujuannya," kata Farid.
Farid menyimpulkan, Bung Karno mencetuskan Pancasila sebagai buah dari kebangsaan dan keislaman di Indonesia