Selasa 29 Jan 2019 19:08 WIB

Bappenas: Bonus Demografi Harus Dimanfaatkan

Bonus demografi sangat melekat dengan besarnya kelompok usia muda.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Muhammad Hafil
Anak-anak memperingati hari Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia dengan mengikuti karnaval. Bonus demografi Indonesia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan menciptakan sumber daya manusia berkualitas.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Anak-anak memperingati hari Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia dengan mengikuti karnaval. Bonus demografi Indonesia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan menciptakan sumber daya manusia berkualitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan bonus demografi harus dimanfaatkan. Menurutnya hal tersebut harus dilakukan untuk mendorong pemerataan lapangan kerja.

Bambang menuturkan Indonesia sudah mangalami bonus demografi sejak 2010. "Puncanknya (bonus demografi) diprediksi terjadi pada 2020 hingga 2025. Jadi sebentar lagi kita akan memasuki bnus demografi. Tentunya kami ingin mengambil manfaat," kata Bambang di Kantor Bappenas, Selasa (29/1).

Untuk itu, merancang strategi untuk mengoptimalkan bonus demografi akan menjadi fokus Bappenas dalam Indonesia Development Forum (IDF) 2019. Acara atersebut kan dilakukan apda Juli tahun ini.

Bambang mengatakan bonus demografi sangat melekat dengan besarnya kelompok usia muda. "Ini jadi sangat terkait langsung dengan lapangan kerja dan lapangan kerja harus tumbuh," ujar Bambang.

Untuk itu, penciptaan lapangan kerja harus dilakukan dalam memanfaatkan bonus demografi. Menurut Bambang, penciptaan lapangan kerja adatang ari investasi dbaik ari domestik, asing, bahkan hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Bambang menilai masalah lapangan kerja memiliki cakupan yang sangat luas. Untuk itu, adalamacara IDF 2019 Bappenas tidak akan pernah jauh dari isu pemerataan lapangan kerja karena pertumbuhan eknomi diinginkan harus inklusif.

"Ini berarti tidak kalah penting adalah sisi supplynya tenaga kerja apa yang dibutuhkan oleh market," ujar Bambang.

Dengan adanya prediksi bonus ademografi kan terjadi pada 2020 hingga 2025 maka Indonesia memasuki masa aging population. Untuk itu, dia menilai Indonesia harus bisa memanfaatkan struktur besar di kelompok usia muda.

Sebab, kata Bambang, ketika Indonesia memiliki kelompok usia muda yang produktif maka harus menghindari pengangguran usia muda. "Jika ada pengguran maka bonus demografi ini tidak akan produktif," tutur Bambang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement