REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT --- Unjuk rasa yang dilakukan gabungan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah dan mahasiswa Universitas Nasional (Unas) di depan kampus UIN, Ciputat, Tangsel, Kamis (20/11) malam berujung ricuh. Petugas kepolisian terpaksa menembakan gas air mata dan memukul mundur mahasiswa guna menghindari bentrokan lanjutan.
Bentrokan dipicu mahasiswa yang membakar kembang api di tengah kerumunan. Situasi jadi tak terkendali sehingga petugas membubarkan aksi tersebut.
Tak hanya itu, petugas juga menahan sejumlah mahasiswa yang diduga sebagai provokator. Mereka dimasukkan ke dalam mobil petugas untuk kemudian diangkut ke kantor polisi.
"Iya kita amankan 4 orang mahasiswa yang kelihatannya berpengaruh dan menyebabkan keributan itu terjadi," papar salah seorang petugas kepolisian, Suyanto.
Kondisi lalu lintas juga sempat terhambat saat pengendara sepeda motor tiba-tiba berhenti karena mata mereka terkena asap gas air mata. Sebelumnya, mahasiswa sempat 2 kali membakar ban. Namun, situasi masih bisa dikendalikan dan aksi masih berjalan lancar.
Sebelum akhirnya mereka menyalakan kembang api dan situasi pun berubah menjadi ricuh.
Pada aksi tersebut, mahasiswa meminta presiden dan wakil presiden turun dari jabatannya. Mahasiswa menganggap mereka tidak becus memimpin karena telah mengambil kebijakan yang menyengsarakan rakyat dengan menaikan harga BBM.