Rabu 17 Jul 2013 10:18 WIB

Persalinan Terbaik, dengan Bidan atau Dokter?

Rep: Reiny Dwinanda/ Red: Endah Hapsari
Kate Middleton yang bersiap melahirkan
Foto: mailonline
Kate Middleton yang bersiap melahirkan

REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa hari terakhir, perbincangan ten tang rencana Kate Middleton untuk melahirkan secara normal makin mengemuka di dunia maya. Kebanyakan perempuan Inggris memilih melahirkan dengan bantuan bidan. Namun, sebaliknya dengan di Amerika Serikat. “Sebisa mungkin, kami utamakan proses alami, tanpa bius epidural, dan penggunaan gas tawa atau kolam khusus melahirkan sebagai pereda sakit,” kata bidan asal Inggris, Regina Curran, seperti dikutip ABC News.

Lantas, mana yang lebih baik untuk memandu perempuan di saat mengantarkan buah hatinya dari rahim nan nyaman ke dunia? Saat menolong proses persalinan, bidan umumnya akan memberikan pereda rasa sakit melalui bius epidural. Bidan juga akan memberikan antibiotik sesuai indikasi. Jika dianggap perlu, bidan akan mereko mendasikan operasi caesar. “Itulah satu-satunya prosedur yang tak bisa dijalankan oleh bidan,” ujar dr Jennifer Ashton, dokter kebidanan dan kandungan.

Sebelum melahirkan, carilah bidan yang memiliki reputasi baik dan Anda memercayainya. Pilihlah bidan yang tempat praktiknya memungkinkan pasien mendapatkan penanganan darurat dengan segera. “Keunggulan dokter kebi danan dan kandungan bisa membantu persalinan normal sekaligus menangani situasi darurat.”

Akan tetapi, perempuan dengan kehamilan berisiko tinggi tidak disarankan untuk melahirkan dengan bidan. Definisi risiko tinggi ini bisa beragam. Beberapa di antaranya menyangkut bayi sungsang, placenta previa, dan kehamilan ber penyulit lainnya. “Jika tak yakin tentang kondisi kehamilan Anda, diskusikan dengan tenaga kesehatan,” kata Ashton.

Persalinan adalah hal yang alami dan memiliki jadwalnya sendiri. Jarang sekali diperlukan intervensi untuk membantu kelahiran. Tubuh perempuan memang telah siap untuk menjalani proses kehamilan berikut persalinan. Akan tetapi, proses ini juga melibatkan proses psikologis dan terka dang hal yang tak terduga muncul. Walaupun merupakan sesuatu yang alami, bukan berarti tak akan pernah membutuhkan sentuhan medis. Untuk itu, perempuan yang akan melahirkan sebaiknya bersikap fleksibel. “Utamakan kesehatan ibu dan bayi,” ujar Ashton.

Anggapan di masyarakat tentang cara persalinan kerap mendatangkan tekanan mental bagi perempuan yang sedang mengandung. Konon, melahirkan normal lebih bagus ketimbang bantuan operasi caesar. Seolah yang melahirkan dengan operasi caesar kurang “perempuan”. “Akan tetapi, melahirkan secara normal akan lebih minim komplikasi dan lebih cepat pemulihannya,” ujar dr Jacques Mortiz, Direktur Ginekologi Roosevelt Hospital, New York City, Amerika Serikat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement