REPUBLIKA.CO.ID, Jika Anda masih ragu untuk memulainya, beberapa langkah sederhana berikut dapat menuntun Anda menuju istirahat total yang nyenyak, yang menenteramkan hati Anda dan si kecil.
* Cek fisik
Terganggunya fungsi tubuh bisa membuat si kecil sulit istirahat total dan gampang terbangun. Perbesaran amandel yang membuatnya mendengkur, tumbuh gigi yang membuatnya gelisah, atau hidung yang tersumbat karena alergi merupakan beberapa pengusik tidur batita. ''Gatal pada kulit, masalah pada otot dan tulang, kelainan pada telinga maupun saluran cerna pun dapat memengaruhi tidur,'' jelas dr Rini Sekartini SpA (K).
Selain penyakit, waktu tidur bayi juga kerap berantakan lantaran belum teraturnya mekanisme lapar-kenyang. Terlebih, pada tiga bulan pertama usia bayi. Ia akan terbangun dengan sendirinya begitu lapar. ''Jadi, tak perlu membangunkan bayi selang dua-tiga jam hanya demi memberi susu,'' kata dr Rini.
* Ubah kebiasaan
Hampir 80 persen keluarga Indonesia menjalani co-sleeping --ayah, ibu, dan anak tidur satu kasur. Meski sudah lazim, perlu diingat pula pola tidur orang tua akan tertular pada anak. ''Jika Anda menginginkan si kecil tidur pada jam yang ditentukan, cobalah untuk mengubah kebiasaan Anda mengobrol, membaca, atau menonton TV hingga larut malam,'' saran dr Rini.
* Jelang tidur
Terlalu kenyang ternyata dapat membuat anak sulit untuk memulai berbaring dan memejamkan mata. Karenanya, menjelang waktu tidur malam--sekitar dua jam sebelumnya--jangan berikan ia makanan yang berat. ''Faktor lain yang membuat anak susah tidur ialah konsumsi obat asma atau yang mengandung flumetilpenidate dan amphetamine,'' urai dr Rini yang bertugas di Divisi Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Menyongsong waktu tidur, hindarkan anak dari aktivitas yang terlampau seru. Jangan biarkan ia menonton acara TV yang menyeramkan, berlari-larian, atau mendengarkan dongeng yang menegangkan. Sebab, itu akan membuatnya mengalami teror saat tidur.