Kamis 26 Sep 2013 10:43 WIB

Kapan Harus Memutuskan Operasi Sesar?

Red: Endah Hapsari
Operasi caesar.
Foto: asiahealthcareblog.com
Operasi caesar.

REPUBLIKA.CO.ID, Pre-eclampsia merupakan salah satu kelainan pada ibu hamil yang ditandai oleh kenaikan tekanan darah, penyerapan cairan berlebihan, dan terjadi resapan protein dalam air seni. Kelainan ini memang merupakan salah satu indikasi perlunya dilakukan operasi sesar pada kelahiran bayi. Menurut dokter Dwiana Ocviyanti SpOG, spesialis kebidanan dari FKUI/RSCM, operasi sesar adalah nama operasi untuk melahirkan bayi tidak lewat jalan lahir, melainkan melalui perut. ''Operasi sesar baru boleh dilakukan bila ada indikasi medis.''

Menurut Ovi, demikian dokter ini biasa disapa, indikasi medis ini dibagi menjadi tiga bagian. Yakni terkait dengan kondisi ibu seperti adanya kelainan tulang panggul, baik itu yang ukurannya terlalu kecil atau yang pernah menderita patah tulang panggung karena kecelakaan. ''Bisa juga karena pernah menderita penyakit polio atau kurang gizi sehingga pertumbuhan tulang panggul kurang baik,'' jelasnya. Jika sampai terjadi indikasi demikian, meski berat badan bayi normal, proses kelahiran biasanya sulit. Indikasi lainnya adalah pre-eclampsia seperti yang sudah disebutkan di atas hingga kelainan jantung.

Yang kedua, terkait dengan kondisi janin. ''Misalnya kondisi janin dan bayi dalam keadaan gawat sehingga harus segera dilahirkan,'' kata Ovi. Jika pada saat itu pembukaannya belum lengkap, dokter harus segera operasi. Indikasi lainnya, apabila bayinya sangat besar di mana berat bayi di atas 4 kg. Jika bayi yang besar ini dipaksakan untuk lahir lewat jalan lahir, lanjut Ovi, berisiko tersangkut bahunya atau distosia bahu. ''Indikasi lain adalah posisi bayi,'' tambahnya. Seperti sungsang, lintang, atau dengan tambahan ada lilitan tali pusar. 

Hal lain yang bisa mendorong dokter melakukan operasi sesar adalah indikasi akibat proses kehamilan. Ovi mencontohkan keadaan di mana plasenta atau ari-ari menutup jalan lahir. Juga ketuban pecah terlalu awal sehingga ketuban habis sebelum persalinan. ''Atau ketuban sampai terjadi infeksi, sehingga bayi harus segera dikeluarkan,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement