REPUBLIKA.CO.ID, Untuk menghindari dampak negatif sinar matahari, seperti diungkap Dermatolog dari Klinik Cempaka RSCM, dr Hanny Nilasari SpKK, perlu dilakukan sejumlah langkah, berikut di antaranya:
1. Mencari tempat teduh untuk aktivitas pagi sampai sore. Ini berlaku mulai pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB.
2. Jangan lupa selama beraktivitas memakai baju lengan panjang. Pakaian bawahan juga sebaiknya panjang untuk mengantisipasi pantulan sinar matahari dari bawah. Misalnya dari genangan air, aspal, atau pasir. Bila perlu gunakan topi lebar atau payung.
3. Untuk daerah yang terbuka bisa diolesi sunblock atau sunscreen.
Jenisnya adalah yang mengandung faktor pelindung matahari (SPF/ Sun Protecting Factor) minimal 15. “ Sunblock tidak memberikan perlindungan penuh. Penggunaannya harus diulang dua sampai tiga jam sekali,” ujarnya. S
4. Kacamata hitam
Untuk menyaring sinar ultraviolet, bisa digunakan kacamata hitam. Sebab mata tidak memiliki pertahanan alami terhadap matahari. Kerusakan mata akibat sinar UV dapat menyebabkan katarak. Penggunaan kacamata hitam dapat memblokir lebih dari 95 persen radiasi UV A. Wanita berjilbab, tutur Hanny, disarankan menggunakan tips yang sama. Karena sinar UV dapat menembus bahan baju yang tipis.
5. Kulit sensitif bayi dan anak
Untuk bayi dan anak-anak sebaiknya diberikan perlindungan ekstra. Hal ini karena kulitnya lebih sensitif dibandingkan orang dewasa. Jika beraktivitas di luar untuk waktu yang lama, anak-anak harus memakai topi, celana, dan baju panjang. Apabila menggunakan sunblock harus meliputi bagian-bagian penting seperti tangan, telinga, wajah, dan leher.
6. Konsumsi serat dan air
Untuk perlindungan dari dalam, disarankan mengonsumsi serat dan air yang berasal dari sayur atau buah. Serat adalah bahan baku protein yang berfungsi sebagai pembangun tubuh. Untuk air sangat disarankan bagi yang mengalami dehidrasi akibat suhu tinggi yang dihasilkan sinar matahari. ''Konsumsi air yang disarankan adalah dua liter per hari,” papar Hanny.