REPUBLIKA.CO.ID, Ada mitos dalam masyarakat seputar anak kembar. Benarkah mitos itu? Ini di antaranya:
* Keturunan
MITOS: Anak kembar lahir dari keluarga yang memiliki garis keturunan kembar.
FAKTA: Mitosnya tak sepenuhnya keliru. Memang ada gen yang diturunkan dari orang tua ke anak perempuan yang menyebabkan ia mengalami hiperovulasi, tapi tak ada gen pembawa sifat kembar. Siapa pun bisa memiliki anak kembar. Belakangan, makin banyak kelahiran kembar yang dipicu hiperovulasi akibat rangsangan obat kesuburan tertentu, seperti Clomid.
* Menyusui
MITOS: Ibu tak mungkin mampu menyusui bayi kembarnya.
FAKTA: Menyusui bayi kembar bukan sesuatu yang mustahil. Tantangannya tentu lebih besar ketimbang menyusui satu anak saja dalam satu waktu. Tapi, dengan pemberian air susu ibu (ASI) secara terusmenerus, produksi ASI akan meningkat dan mencukupi kebutuhan buah hati.
* Satu sakit, semua sakit
MITOS: Anak kembar berbagi pikiran dan perasaan, bahkan akan sakit jika salah satunya sakit.
FAKTA: Anak kembar cenderung berbagi pengalaman yang sama dan selalu berdekatan satu sama lain. Kondisi itu membuat mereka dapat saling menerka tindak-tanduk kembarannya. Anak kembar juga kerap mengembangkan bahasa khusus yang disebut sebagai idioglossia. Orang lain akan kesulitan memahami maknanya. Tak ada bukti ada ikatan supranatural antaranak kembar.