REPUBLIKA.CO.ID, Anak-anak kadang bermain dengan hewan peliharaan dan tercakar, tergigit, atau terluka akibat hewan kesayangannya itu. Gigitan dan luka, bahkan yang kecil, bisa menyebabkan komplikasi. Apalagai hewan-hewan tersebut, terutama yang liar, mungkin membawa penyakit.
Beberapa gigitan, terlebih dari kucing, bisa berubah jadi infeksi dari bakteri yang berasal dari mulut hewan.Cakaran kucing juga bisa menyebabkan penyakit karena bakteri. Hewan seperti kelelawar, rakun, dan musang bahkan bisa menularkan rabies.
Ibu baru bisa bernapas agak lega bila anaknya sudah dibekali dengan suntikan antitetanus. Suntikan antitetanus yang sudah lewat masanya namun harus diwaspadai. Ada kemungkinan anak tetap membutuhkan suntikan lagi untuk mencegah timbulnya infeksi karena tetanus.
Bila luka atau cakaran mengakibatkan anak berdarah, tekan area yang berdarah dengan handuk hingga perdarahan berhenti. Jika tersedia, gunakan sarung tangan karet untuk mencegah ibu dari infeksi akibat kontak dengan area luka.
Jika perdarahannya banyak, bersihkan area luka dengan sabun dan air. Lalu alirkan air ke atas luka selama beberapa menit.
Kemudian, keringkan luka dan berikan salep atau cairan antibiotik. Lanjutnya dengan menutupnya menggunakan kain kasa steril atau kain bersih.
Segera kunjungi dokter bila luka atau gigitan sampai menembus kulit. Meski bentuknya kecil. Anak yang tergigit hewan mungkin membutuhkan antibiotik, suntikan tetanus, atau bisa saja suntikan antirabies.
Luka atau cakaran di muka, tangan, dan kaki paling rawan terkena infeksi. Karena itu membutuhkan pemeriksaan dokter segera.