Rabu 12 Mar 2014 16:18 WIB

Pentingnya Menyiapkan Nutrisi Bahkan Sebelum Hamil

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Hamil (ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika
Hamil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Calon ibu perlu persiapan matang agar proses kelahiran berjalan lancar. Asupan makanan dengan gizi tepat dan seimbang sangat dibutuhkan agar janin bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

Banyak ibu hamil di Indonesia mengalami kekurangan protein dan zat gizi mikro yang bisa memengaruhi tumbuh kembang janin dan kesehatan sang ibu. Hasil studi yang dilakukan Sarihusada bersama Southeast Asian Food & Agricultural Science & Technology Center (SEAFAST) di Bogor pada 2011 menemukan fakta enam dari sepuluh ibu hamil dan satu dari tiga ibu menyusui mengalami defisiensi berbagai zat gizi, termasuk protein dan zat gizi mikro.

Kemudian, satu dari empat wanita usia subur kekurangan protein dan zat gizi mikro.

Dokter spesialias kandungan dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, dr Febriansyah Darus, SpOG(K) mengatakan, calon ibu harus memiliki pemahaman gizi yang baik, bahkan sebelum kehamilan untuk mengurangi risiko kurang gizi.

“Dengan asupan gizi yang baik dan seimbang serta dukungan yang baik, diharapkan janin dapat tumbuh dan berkembang baik dan kelak bayi bisa lahir dan tumbuh sehat,” katanya

Asupan gizi baik bukan hanya dibutuhkan ketika ibu sudah mulai hamil, namun jauh sebelum itu. Menurutnya, keliru jika menganggap makanan sehat hanya dikonsumsi saat hamil.

Febriansyah mengatakan tidak ada batasan waktu yang ditetapkan dalam mempersiapkan diri sebelum kehamilan. “Tetapi, sebaiknya minimal satu bulan sebelum pembuahan,” ujarnya.

Masa prakonsepsi tersebut sangat penting. Hal ini berguna agar janin dapat tumbuh, berkembang baik dan sehat saat lahir. Untuk itu, para pasangan, baik yang laki-laki maupun perempuan, harus memeriksakan diri ke dokter. Hal ini untuk mengetahui status gizi dan kemungkinan adanya penyakit-penyakit menular.

Asupan gizi yang tepat dan lengkap menjadi hal yang sangat penting saat masa kehamilan. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil harus disesuaikan dengan kebutuhan gizi pada setiap tahapan kehamilan, yang kebutuhan tiap tahapnya berbeda.

“Ibu hamil harus memastikan kecukupan pemenuhan zat gizi, seperti energi dan protein, vitamin dan mineral, asam folat, kolin, asam lemak, seperti DHA, ALA, dan LA selama mereka menjalani kehamilan,” kata Febriansyah.

Ada anggapan bahwa ibu hamil harus makan dua porsi lebih banyak dibanding ketika tidak hamil. Febriansyah menyebut itu hal keliru. “Bukan porsi makannya yang lebih banyak, tapi komposisi gizinya,” ujarnya.

Jangan sampai anggapan salah tersebut justru membuat ibu hamil sulit keluar dari rumah sakit karena kegemukan.

Selain perihal makanan, aktivitas fisik ibu hamil juga perlu diperhatikan. Ibu hamil sebaik nya tetap berolahraga, tentunya bukan olahraga jenis berat. Ini bertujuan agar ibu hamil selalu sehat hingga waktu persalinan tiba.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement