Rabu 03 Jul 2013 11:46 WIB

Ingin Pernikahan Bahagia dan Langgeng? Ini Langkahnya (2)

Perkawinan
Perkawinan

REPUBLIKA.CO.ID, Pernikahan yang mulus dan sukses sempurna mungkin tak pernah ada. Tapi, jalan menuju itu sangat terbuka lebar. Persoalannya juga bukan karena Anda tak menemukan orang yang benar-benar sesuai bagi Anda. Pernikahan akan sukses jika Anda berdua memiliki komitmen mau berusaha untuk itu. Itu sebabnya disebutkan bahwa menikah itu sebagian daripada iman. Sr Muntaqima Abdur-Rashid, konsultan pernikahan, memberikan tips yang sebagian besar berasal dari 'sekolah pernikahannya selama 14 tahun'.

 

8. Berbagi tugas rumah tangga

Terutama menjadi penting ketika istri juga bekerja di luar rumah. Tak ada salahnya suami ikut menyiapkan sarapan pagi bersama, menemani anak belajar di rumah, atau belanja bulanan.

 

9. Memberi kejutan menyenangkan

Ajaklah pasangan kencan berdua di restoran atau nonton midnight di bioskop. Bisa juga jalan-jalan di pinggir pantai atau ke pegunungan hanya berdua. Kejutan dapat juga berupa barang yang diingininya atau hanya sebuah surat yang menyatakan terima kasih Anda aas curahan kasih sayang, perhatian, tanggung jawab, dan dukungannya selama ini. Tak lupa selipkan perasaan Anda padanya.

 

10. Bersikap terbuka dan saling mengkomunikasikan perasaan masing-masing

Sesekali cobalah memuji pasangan terang-terangan baik itu soal prestasinya, pekerjaannya, penampilannya, kebaikan hatinya atau selera humornya yang cerdas. Barangkali, disitu ada sedikit 'tipu-tipu', tapi ini bisa memotivasi dan menjadi kunci masuk untuk mendiskusikan hal yang dianggap perlu bagi Anda berdua. Tapi, jangan mengkoleksi strategi pura-pura ini setiap kali. Kejujuran dan saling menyenangkan tetap utama.

 

11. Jangan besar pasak daripada tiang

Jangan ikuti gaya hidup orang lain jika itu tak sesuai dengan kemampuan rumah tangga Anda. Jangan kecilkan penghasilan suami karena tak dapat memenuhi semua kebutuhan Anda. Yang terpenting terus berusaha dan berprestasi sambil terus mensyukuri nikmat yang ada.

 

12. Hargai sisi kehidupan pribadi pasangan

Sedikit waktu dalam kehidupan pernikahan untuk kehidupan pribadi justru dapat menjadi ajang tafakur tentang betapa berharganya makna pernikahan dan keluarga. Sesekali kita mungkin perlu bepergian sendiri atau menyendiri untuk berkomunikasi dengan diri sendiri. Menghargai privacy pasangan juga berarti saling mengembangkan kepercayaan dan sekaligus menjaga kepercayaan bersama.

 

13. Tak mudah menyebarkan persoalan rumah tangga pada orang lain

Jika Anda merasa harus mendiskusikan persoalan rumah tangga pada orang lain, yakinkan bahwa orang tersebut dapat dipercaya.

 

14. Sensitiflah pada perasaan pasangan

Jika Anda ingin berbagi kesenangan atas prestasi kerja di kantor, jangan lakukan saat pasangan sedang merasa sedih atau bad mood. Selain Anda mungkin tak akan mendapat respon seperti yang diharapkan, pasangan juga akan merasa Anda tak berperasaan terhadap dirinya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement