Rabu 31 Jul 2013 12:07 WIB

Apakah Si Kecil Kelewat Aktif?

Red: Endah Hapsari
Anak aktif/ilustrasi
Foto: leapfrogs.com.au
Anak aktif/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Assalamualaikum wr wb,

Pengasuh yang saya hormati, saya mengalami sedikit masalah dengan anak saya yang berumur 2 tahun 5 bulan. Saat ini dia sudah saya masukkan sekolah. Di sekolah anak saya terkenal karena keaktifannya.

Untuk saya tingkat keaktifannya masih wajar namun orang lain di lingkungan sering komplain. Saya menerapkan aturan yang sangat ketat misalnya dia harus tidur siang minimal dua jam. Jadi, saya paksa dia tidur pada siang hari karena jika tidak tidur dia akan gelisah pada malam hari. Saya juga menerapkan aturan harus makan sayur. Dia harus makan sayur karena dia sulit sekali makan. Saya ingin di menerima makanan yang cukup untuk ukurannya sehingga saya menyuapinya agar makanan masuk.

Yang menjadi pertanyan saya, apakah tindakan yang saya lakukan berlebihan? Apakah yang tampak pada tingkah laku anak saya merupakan akibat dari aturan yang saya terapkan? Terima kasih atas jawaban yang diberikan. Wassalam,

 

Jawaban:

Ibu Dwi yang baik,

Waalaikumsalam wr wb. Anak-anak membutuhkan aturan dan pembiasaan agar terbentuk tingkah laku yang orangtua inginkan. Dalam istilah umum disiplin. Disiplin pada dasarnya adalah pengasuhan. Orangtua menerapkan aturan-aturan tertentu pada anak-anak mereka agar anak-anak mematuhi aturan yang telah diterapkan. Dalam praktiknya pola pengasuhan berbeda-beda.

Ada yang dengan penekanan pada hukuman, jika anak tidak melaksanakan aturan anak akan menerima hukuman. Ada juga yang melaksanakan dengan cara membicarakan pada anak dan komunikasi dengan anak baik. Adapula orangtua yang tidak menerapkan aturan sama sekali pada anak-anaknya. Pada anak Ibu, tampaknya Ibu menerapkan aturan yang ketat pada anak. 

Pada usia dua tahun anak sudah memiliki minat yang luas pada lingkungan. Hal ini akan membuat anak banyak bergerak dan berkurang tidurnya. Namun, jika Ibu ingin anak tidur upayakan dengan cara yang tidak memaksa. Dengan begitu anak tidak merasa ada unsur paksaan pada dirinya.

Perasaan bahwa ia harus melakukan ini dan itu atas kehendak orangtua atau merasa dibatasi ruang geraknya, akan membuat anak agresif. Hal ini akan membuat anak tampak aktif dan cenderung menjadi pemberontak ketika berada di luar rumah.

Namun, keaktifan anak Ibu juga mungkin disebabkan oleh rasa ingin tahu anak yang besar sehingga ia memenuhinya dengan banyak bertanya, memanipulasi benda-benda yang ada di sekitarnya. Kemungkinan ia juga kelebihan energi sehingga membutuhkan rangsangan yang lebih banyak agar ia dapat duduk tenang dan melatih konsentrasinya.

Untuk memastikan apakah anak tidak mengalami agresivitas akibat pembatasan gerak atau karena rasa ingin tahu yang besar, upayakan jalin komunikasi dengan anak sehingga anak berkesempatan mengekspresikan perasaannya. Dari ungkapannya Ibu dapat mengambil kesimpulan tentang dunia dalam dirinya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement