REPUBLIKA.CO.ID, Mendidik dan merawat anak merupakan tanggung jawab kedua orangtuanya. Sebagai orang tua, kita tentu berharap putra putri kita memiliki kecerdasan intelektual yang baik. Kalau perlu, harus lebih baik dari kedua orang tuanya.
Namun, karena kesibukan kedua orang tuanya, sang buah hati terpaksa harus diasuh oleh pembantu atau baby sitter. Sebab, kesibukan kerja di kantor yang cukup menyita waktu, menyebabkan orang tuanya hampir tidak sempat mengajari dan mengasuhnya.
Ketika pagi, kita berangkat kerja, terkadang sang buah hati masih tidur. Dan ketika pulang kerja, si kecul pun sudah tertidur. Akibatnya, untuk bercengkrama dan bergurau bersama si kecil pun tidak sempat. Jangankan untuk mengajari sesuatu, bermain saja sudah tidak sempat. Akibatnya, banyak anak yang erasa jauh dari kasih sayang kedua orang tuanya. Agar perkembangan inteligensianya meningkat dengan baik, kita mencoba memasukkan si kecil ke play grup (taman bermain) atau ke Taman Kanak-kanak (TK). Dari sini, kita berharap si kecil menjadi lebih terampil dan cerdas. Itulah cita-cita semua orang tua.
Karena kesibukan kita dalam bekerja yang begitu menyita banyak waktu, melalui pembantu atau baby sitter kita berharap sepulang sekolah, sang anak bisa tetap mendapatkan pendidikan dan pelajaran yang berharga untuk meningkatkan inteligensinya.
Bagaimana caranya? Adakah permainan yang bisa meningkatkan kecerdasan sang buah hati? Jangan kuatir, kini sudah banyak permainan yang sengaja diciptakan untuk membantu para orang tua dalam meningkat kecerdasan emosional sang anak. Walaupun kedua orangtuanya belum sempat untuk mengajari nya, mungkin melalui pembantu atau baby sitter, kita berharap selain mendapatkan pelajaran dan pendidikan di sekolah, di rumah pun si kecil tetap mendapatkan pelajaran berharga.
Untuk hal ini, sejumlah perusahaan dan industri mainan anak-anak pun saling berlomba menciptakan dan membuat produk mainan yang bisa membantu orang tua dalam mencerdaskan inteligensia si buah hati.