REPUBLIKA.CO.ID, Apakah sebenarnya narsis itu? Psikolog Dra Roslina Verauli MPsi bilang, ''Orang yang narsis juga merasa dirinya lebih tinggi dibanding orang lain.'' Psikolog dari Empati Development Center menilai narsis sudah tergolong ke dalam gangguan kepribadian.
Narsis sendiri, kata Vera, bisa muncul pada seseorang akibat berbagai penyebab. Seperti akibat faktor kepribadian karena ini memang bawaan lahir. Seperti genetik gitu. Selain itu, narsis pun bisa muncul karena faktor lingkungan. Misalnya saja, gara-gara terlalu diperlakukan istimewa oleh orang tuanya seperti memperlakukan putri atau pangeran. Padahal, keadaannya biasa-biasa saja. Nah, biar jelas, Vera mengungkap ciri-ciri orang yang tergolong narsis.
* Orang narsis merasa lebih penting dan besar dibanding orang lain. Contohnya, dia merasa paling hebat dalam hal prestasi, bakat, dan karier.
* Punya fantasi untuk mencapai sukses dan kekuasaan yang sangat tinggi. Walaupun hal itu mustahil untuk bisa dicapai.
* Merasa dirinya begitu unik dan beda dengan yang lainnya. ''Dia akan merasa lebih tinggi statusnya serta lebih cantik atau ganteng dibanding orang lain,'' papar alumnus Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.
* Selalu merasa butuh pengakuan yang berlebihan dari orang lain.
* Mereka yang narsis selalu berharap yang tak masuk akal untuk diperlakukan oleh orang lain. ''Orang yang narsis selalu ingin diperlakukan istimewa, meski dirinya sebenarnya tak istimewa.''
* Narsis juga cenderung manipulatif dan selalu mengeksploitasi orang lain untuk kepentingan dirinya.
* Nggak bisa berempati pada orang lain. Ya, orang seperti ini nggak akan merasa peduli dengan apa yang menimpa orang lain. Misalnya saja, bila ada temannya yang terkena musibah, orang narsis tak akan peduli.
* Selalu arogan.