REPUBLIKA.CO.ID, Melakukan pembayaran dengan kartu kredit memang menye nang kan. Kartu kredit cukup digesek ke mesin setelah makan-makan, belanja, atau sekadar membeli sayur-mayur di pasar swa layan. Kredit dalam kartu kredit sesungguhnya diambil dari bahasa latin credere yang berarti kepercayaan. Maka, bisa diartikan kalau pengguna kartu kredit diberi kepercayaan untuk melunasi utangnya.
Perencana keuangan, Diana Sandjaja, mengatakan idealnya seseorang boleh menggunakan atau memiliki kartu kredit bila ia butuh dan mengerti cara menggunakannya. Sebab, pemilik kartu kredit wajib memperhitungkan bunga, kelebihan, dan kekurangan dari kartu kredit tersebut.
Diana mengatakan, pemilik kartu kredit wajib mampu mengontrol penggunaan kartunya. Sebab, rasio ideal penggunaannya adalah 10 hingga 15 persen dari total penghasilan. Diana tidak menyarankan memiliki kartu kredit bila penggunaannya melebihi angka tersebut setiap bulannya.
Kartu kredit memiliki beragam fungsi positif. Selain digunakan sebagai alat untuk mempermudah pembayaran, seseorang juga bisa memanfaatkan fasilitas lainnya. Seperti fasilitas diskon, cicilan, hingga lounge gratis ketika di bandara.
Memanfaatkan diskon dari kartu kredit tentu boleh saja. Selama, sambung Diana, tagihannya langsung dilunasi sesuai pemakaian. Sehingga, tidak ada utang atas transaksi yang tergolong konsumtif. Memiliki lebih dari satu kartu kredit belakangan juga menjadi tren. Taburan potongan harga di tempat makan atau belanja dari setiap bank penerbit, membuat kartu dari tiap bank terasa penting dimiliki.
Menurut Diana, punya lebih dari satu kartu kredit sah saja. Tentunya semuanya harus memberikan manfaat yang maksimal. Misalnya, memberikan program diskon pada beberapa tempat yang memang dibutuhkan, tidak memiliki iuran tahunan, atau ada point reward yang bisa ditukarkan dengan sesuatu yang bermanfaat.
Di balik semua kemudahan itu Diana menegaskan menggunakan kartu kredit judulnya tetap berutang. Kemudahan bertransaksi sebaiknya tak dianggap dengan memiliki uang lebih. Berutang adalah menggunakan uang masa depan. Meskipun kenikmatannya dirasakan hari ini, namun ada beban yang harus dibayarkan.