REPUBLIKA.CO.ID, Gara-gara Ben Affleck yang bergaya dengan jenggotnya, sebanyak 4.500 transplantasi jenggot dilakukan oleh pria di Inggris untuk meningkatkan gaya kerennya.
Jumlah tersebut tiga kali lebih banyak dibanding angka operasi plastik untuk hidung.
Ketika jenggot menjadi sebuah gaya baru, survei membuktikan hampir separuh pria tidak bisa menumbuhkan jenggot yang pantas.
Sebanyak 45 persen pria mengeluh memiliki sisi botak di bagian jenggot atau cambangnya. Akibatnya, pria pun menambal sisi tersebut dengan transplantasi rambut.
Kurang lebih 4.000 poundsterling Inggris dihabiskan untuk transplantasi jenggot dan cambang. Atau kira-kira Rp 75 juta dikeluarkan pria demi mendapat tampilan seperti David Beckham, Hugh Jackman, atau Ben Affleck.
Transplantasi dilakukan dengan mengambil rambut di bagian belakang kepala dan menanamnya di bagian jenggot atau cambang yang botak,
Dr Shahmalak, ahli bedah dari Crown Clinic di Manchester, melihat peningkatan 25 persen dari angka prosedur tersebut selama tiga tahun terakhir.
''Jenggot yang lebat telah menjadi lambang maskulinitas selama berabad-abad. Sedihnya banyak pria di Inggris yang kesulitan menumbuhkan jenggot, cambang, dan kumis,'' sambung dia.
Masalah tersebut namun bisa dengan mudah diatasi. Dokter akan mengisi bagian wajah yang kurang lebat dan pria pun bisa memilih tampilan yang diinginkan. Apakah kumis yang lebat, atau cambang yang panjang, atau jenggot.
Transplantasi ini tergolong operasi dengan teknik yang minimally invasive. Biusnya pun hanya bius lokal.
Prosedur melibatkan pengambilan rambut dari area yang banyak rambutnya. Dan menanamnya ke area yang diinginkan pasien.
''Pria melihat David Beckham dan ingin mengkopi penampilannya. Apalagi Beckham melakukan beragam hal menarik dengan rambut di wajahnya. Misalnya jenggot penuh bulan ini dan gaya kumis bulan depan. Beckham menggunakan rambut wajahnya untuk mengubah penampilannya. Dan ini yang menjadikannya sebagai ikon mode,'' kata Shahmalak,
Umumnya kesulitan menumbuhkan jenggot merupakan faktor genetik. Jika seorang ayah sulit melakukan itu, maka besar kemungkinan anak laki-lakinya nanti juga akan begitu.
Karena itu Shahmalak mengatakan, pria Mediterania umumnya memiliki jenggot atau cambang yang lebat. Sebab, secara genetik mereka terlahir begitu.
Survei juga mengungkap, 59 pria yang memiliki jenggot merasa lebih gagah.
Survei yang sama namun mengungkap pandangan yang berbeda bagi perempuan. Kaum Hawa tidak melihat jenggot atau cambang sebagai sesuatu yang menarik secara seksual. Dua per tiga perempuan bahkan lebih menyukai tampilan yang bersih ketimbang wajah berjenggot.