REPUBLIKA.CO.ID, Bagaimana dengan minuman bervitamin? Air putih yang ditambahkan vitamin boleh saja dikonsumsi. Misalnya, saat akan berpergian jauh yang sulit mendapatkan buah dan sayur.
Akan tetapi, air bervitamin ini mudah teroksidasi. Kalau sudah begitu, sudah tidak ada manfaatnya lagi. Sama halnya dengan air yang mengandung buah. Menurut dokter spesialis gizi MRCCC Siloam Hospital, Dr dr Inge Permadhi MS SpGK, air minum yang baik adalah air mineral biasa tanpa mengandung buah-buahan.
Jadi, minum air putih dua liter setiap hari sudah cukup. “Untuk menikmati rasa buah, lebih baik makan buah saja,” ujarnya.
Selain itu, aneka jenis minuman, seperti soft drink dan energy drink yang digembor-gemborkan adalah gulanya. Jika kebanyakan mengonsumsi minuman-minuman tersebut, akan menimbulkan risiko obesitas.
Sebaiknya minuman-minuman seperti itu tidak dikonsumsi secara rutin.
Lalu, bagaimana dengan minuman untuk berolahraga alias sports drink?
Dr Rachmad Wishnu Hidayat SpKO menjelaskan, beberapa ahli melalui penelitiannya menganjurkan untuk mengonsumsi jenis air minum biasa dan sports drink setelah latihan fisik.
Air biasa atau air putih adalah air yang mengandung mineral yang kadarnya rendah. Air putih tekanan osmotiknya lebih rendah dari dari cairan darah. Air minum ini tidak mengandung karbohidrat atau gula sehingga tidak mengandung kalori.
Sementara itu, sports drink atau minuman olahraga adalah minuman yang mengandung gula dan garam dengan tekanan osmotik yang sama dengan cairan darah (isotonik). Sports drink ada yang hipotonik ada pula yang hipertonik.
“Semua sports drink karena mengandung gula, mengandung kalori dan bermanfaat sebagai sumber energi tambahan pada latihan fisik yang lama atau intensitas berat,” jelas Wishnu yang menulis buku, Pemenuhan Kebutuhan Ciaran dalam Latihan Fisik.
Berbeda dengan sports drink, energy drink mengandung gula dalam konsentrat tinggi, kafein dosis tinggi, taurin, vitamin B, karnitin, ginseng, dan lainnya. Sering kali minuman ini dikonsumsi masyarakat yang berlatih fisik dalam durasi lama atau intensitas tinggi.
Namun, para ahli berpendapat minuman ini kurang dianjurkan untuk dikonsumsi rutin saat latihan fisik karena kandungan zat tambahan selain karbohidrat dalam minuman tersebut yang tinggi, justru memperberat kerja ginjal untuk mengeliminasinya dari tubuh.
Minuman lain yang banyak dikonsumsi masyarakat saat berlatih fisik adalah air demineral. Air minum ini tidak mengandung atau sedikit sekali mengandung mineral atau garam. Air minum ini biasanya diproduksi melalui proses distilasi atau reverse osmosis.