REPUBLIKA.CO.ID, Problema bulu kerap membuat perempuan tidak nyaman. Tapi, apakah sebenarnya bulu tersebut memang harus dihilangkan?
Dr Shannaz Nadia Yusharyahya SpKK mengatakan menghilangkan bulu atau tidak itu merupakan pilihan setiap perempuan. Jika ingin kulitnya mulus tanpa bulu, boleh saja menghilangkannya asalkan tak mencukurnya sampai habis.
Bulu tetap harus disisakan agar tak gundul. Sebaliknya, tidak dihilangkan pun tidak apa-apa.
Shannaz menjelaskan Allah Swt menciptakan bulu dengan manfaat tersendiri. Bulu dapat menahan agar kuman tidak mudah masuk ke tempat yang ditumbuhi bulu. Di lubang hidung, misalnya, bulu berperan sebagi penghambat bagi masuknya kotoran ke saluran napas.
Untuk menghilangkan bulu, ada beragam cara yang bisa dilakukan. Biasanya, orang mencabutnya dengan pinset atau benang.
Teknik waxing juga cukup populer. Demikian pula dengan penggunaan krim penghilang bulu. Cara yang lebih canggih yakni dengan teknologi laser pun ada peminatnya.
Setiap teknik memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Pencabutan bulu memang mudah dan murah karena bisa dilakukan sendiri di rumah. Akan tetapi, pencabutan bulu dari akarnya tentu akan menimbulkan rasa sakit. Di samping itu, teknik ini meninggalkan bekas.
Lantas, jika pinsetnya tidak bersih, bisa saja pencabutan justru menimbulkan bisul di area kulit sekitarnya. “Kuman bisa masuk ke lapisan kulit akibat alat pencabut bulu yang tidak bersih,” ungkap ahli dermatologi ini.
Begitu pula dengan teknik waxing. Kulit akan terasa sakit, panas, dan bahkan bisa melepuh. Waxing bisa menyebabkan kulit iritasi.
Teknik laser pun ada efek sampingnya. Teknik ini akan menimbulkan luka dan trauma pada kulit. Rambut baru nantinya akan terasa seperti agak kasar karena baru tumbuh.
Laser perontok bulu dapat menimbulkan munculnya bintik hitam. “Bintik hitam ini sebenarnya adalah akar bulu atau rambut yang tidak hilang akibat laser,” jelas Shannaz.
Sementara itu, pengguna krim penghilang bulu mesti memerhatikan dengan saksama petunjuk pemakaiannya. Sebelum menggunakan krim, sebaiknya lakukan tes alergi terlebih dahulu dengan cara mengoleskan krim tersebut ke kulit yang akan dihilangkan bulunya.
Tunggu beberapa menit untuk melihat reaksi kulit. Hentikan penggunaannya jika timbul rasa gatal, panas, dan kulit memerah. Untuk mengangkat bekas olesannya, bersihkan kulit dengan air. Andaikan kulit tak mengalami gangguan apa pun, silakan mempergunakan krim perontok bulu tersebut.
“Tetapi, sebelum pemakaian berikutnya, sebaiknya dilakukan tes ulang untuk meyakinkan keamanannya bagi kulit,” ujar Shannaz.
Sebelum mencabut atau merontokkan bulu, bersihkan terlebih dahulu kulit tempat tumbuhnya bulu. Langkah ini dapat meminimalkan masalah baik saat maupun pasca menghilangkan bulu.
Bersihkan pula alat-alat yang akan digunakan, misalnya pencukur bulu, pinset, alat wax, ataupun laser. “Jika kulit dan alat kotor maka kuman akan lebih mudah masuk,” papar Shannaz.
Semua bulu boleh dihilangkan, termasuk bulu yang berada di atas alat vital sekalipun. Akan tetapi, penting diingat untuk tidak menggundulkan daerah tersebut. Sisakan setidaknya bulu pendek saja untuk melindungi bagian tubuh yang berbulu dari ancaman kuman dan bakteri.