Rabu 07 May 2014 09:32 WIB

Hindari Kanker Serviks dengan Pemeriksaan Berkala

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Deteksi dini kanker serviks sebaiknya dilakukan tiga tahun berturut-turut.
Foto: Prayogi/Republika
Deteksi dini kanker serviks sebaiknya dilakukan tiga tahun berturut-turut.

REPUBLIKA.CO.ID, Posisi leher rahim dalam tubuh dapat terjangkau dari luar. Pemeriksaan terhadap serviks pun tidak memerlukan tindakan operasi.

Karena itu skrining kanker serviks pada perempuan di bawah usia 30 tahun bahkan bisa dilakukan dengan sitologi saja. Bila negatif, silakan lakukan pengecekan setiap dua atau tiga tahun sekali.

Perempuan 30 tahun ke atas bisa menjalani co-testing HPV–LBC. Bila negatif, cek ulang setiap tiga sampai lima tahun sekali. 

Nilai prediksi negatif tes ini 100 persen. Artinya apabila negatif, kemungkinan terkena kanker serviks dalam waktu tiga sampai lima tahun hanya satu banding 1.000.

Bagaimana bila hasil sitologi positif? “Pasien bisa menjalani olonoskopi dilanjutkan dengan biopsi agar segera mendapatkan penanganan yang tepat,” kata dr Andry SpOG.

Lalu bagaimana bila hasil HPV positif, tetapi sitologi negatif? Jika itu terjadi, ulang pengecekan setahun berikutnya. Bila HPV masih ada, baru lakukan biopsi kolposkopi.

Tenang saja, hidup sehat, makan makanan bergizi, tidur cukup, dan berpikir positif akan meningkatkan imunitas. “Sekitar 90 persen infeksi HPV hilang dengan daya tahan tubuh yang baik,” ujar Andry.

Andaikan semua pemeriksaan hasilnya negatif, dapatkan vaksin kanker serviks. Pemeriksaan berkala setiap tiga sampai lima tahun tetap diperlukan.

Andry memahami, perempuan biasanya malu dan takut untuk melakukan skrining. Padahal, skrining pengerjaannya simpel, tidak menimbulkan perlukaan, dan tidak sakit.

Agar pemeriksaan berlangsung lancar, Andry menyarankan agar tetap tenang dan rileks. Jangan malu menjalaninya karena Anda bukanlah satu-satunya yang diperiksa. “Yakinkan diri, tes sederhana ini dapat menyelamatkan hidup Anda,” kata Andry.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement