Senin 04 Feb 2019 12:26 WIB

Shait-Gumbad, Masjid Terbesar di Kota Bersejarah Bagerhat

Menara-menara menghiasi sudut depan masjid.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Salah satu masjid di Bagerhat.
Foto: Wikimedia.com
Salah satu masjid di Bagerhat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Shait-Gumbad adalah salah satu masjid terbesar dan mewakili khas bangunan masjid tradisional. Bangunan ini merupakan satu-satunya di Benggala. Monumen penting kedua adalah makam Khan Jahan. Ini adalah refleksi arsitektur Islam yang terlihat dari ukiran kaligrafi Arab di dalamnya.

Hiasan yang terdapat di beberapa bangunan adalah kombinasi dari gaya Mughal dan Turki. Menara-menara menghiasi sudut depan masjid. Menara di sudut belakang dibuat dengan gaya yang sama: bertingkat ganda dan berbentuk bulat. Gading buatan gajah menghiasi bagian luar menara. Warna putih khas gading terlihat jelas di sana.

Baca: Sentuhan Utsmaniyah di Kota Bagerhat

Masjid yang selamat dari reruntuhan di kota ini adalah Shat Gombuj yang digambarkan sebagai bangunan bersejarah yang mewakili era emas Muslim Bengal. Masjid ini unik karena memiliki 60 pilar yang menopang 77 kubah indah. Meski warnanya sudah luntur, tetapi konstruk sinya ma sih menampakkan kekokohan dan kualitas yang bagus.

Masjid ini memiliki tujuh kubah pusat dan dibangun dengan ga ya Bengali. Didirikan pada 1440 oleh Khan Jahan Ali, bangunan tersebut men jadi tempat Muslim beribadah dari masa ke masa. Ruang shalat utama memiliki 11 pintu me lengkung di sebelah timur. Tujuh di antaranya berada di utara dan selatan.

Selain untuk keluar dan masuk jamaah, pintu itu juga menjadi ventilasi sehingga udara masuk menyegarkan bagian dalam ruangan. Terdapat tujuh lorong memanjang dan 11 cekungan di tengah lorong tipis yang terbuat dari batu. Masjid ini juga berfungsi sebagai pengadilan Khan Jahan Ali. Sekarang situs arkeo logis ini menarik banyak wisatawan dari berbagai negara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement