Sukses seseorang tak lepas dari kegigihannya dalam merealisasikan mimpi. Begitu pula mimpi-mimpi TKI yang bekerja di Malaysia. Sebut saja Linarti, seorang TKI asal Ponorogo yang sudah lama bekerja di Johor, Malaysia. Dia berhasil menyekolahkan anak pertamanya di Universitas Airlangga. Meski begitu, mimpi besarnya belum tercapai sepenuhnya, berusaha mandiri di "tanah air"-nya.
Kisah TKI, memang lekat dengan kisah tragis yang mengenaskan. Tetapi, kisah TKI sukses pun banyak yang bisa menjadi teladan. Untuk itulah IKMI (Ikatan Keluarga Muslim Indonesia), salah satu lembaga sosial di Johor yang konsen pada permasalahan TKI, menyelenggarakan seminar bisnis sehari.
Ketua IKMI, Dimas Pradhasumitra mengatakan, kegiatan seminar bisnis ini sebagai soft launching kegiatan inkubasi bisnis Indonesia tahun 2012. “Kegiatan Inkubasi Bisnis Indonesia tahun 2012 oleh IKMI ini, merupakan rangkaian program setahun yang menjadi jembatan kemandirian TKI sekembalinya mereka ke Tanah Air.” Demikian yang dikatakannya dalam sambutan untuk membuka seminar bisnis “Hari ini TKI, Besok Pengusaha Sukses” di Dewan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI Johor), Minggu (26/2/2012).
Harapan yang ingin dicapai dari kegiatan ini, IKMI mengajak TKI menjadikan waktu bekerja di Johor sebagai waktu yang produktif. Selain untuk menyiapkan langkah, juga menyusun rencana selanjutnya saat nanti kembali ke Indonesia.
Seminar bisnis sehari ini hasil kerjasama IKMI dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor, Malaysia. Dalam sambutannya, Woro Sawirti Sudharmanto, Pensosbud KJRI yang mewakili Konsulat Jendral, sangat mendukung kegiatan seminar bisnis seperti ini karena sangat relevan untuk mendorong TKI menjadi pengusaha.
Hadir sebagai pembicara pertama, Yusuf Himawan. Beliau adalah seorang pengusaha sukses Indonesia di Malaysia. Pembicara kedua, Kresno Daruwicaksono, merupakan seorang pakar agribisnis yang berasal dari kota gudeg, Yogyakarta. Beliau memberikan materi tentang budidaya jamur yang sedang booming di Indonesia.
Dalam seminar ini, Yusuf Himawan memberikan motivasi kepada para TKI untuk bekerja sebagai pengusaha seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Beliau juga memaparkan tentang syarat menjadi pengusaha, cara memulai bisnis bagi pemula serta manajemen usaha.
Tak kalah menarik pemaparan Kresno Daruwicaksono. Dengan materi yang disampaikan secara interaktif cara pembibitan jamur, peserta diajak untuk ikut terlibat dalam seminar ini. Peserta terlihat sangat antusias, bersemangat dan sangat tertarik ketika diperlihatkan media pembibitan budidaya jamur. Setelah itu, diperlihatkan pula salah satu produk hasil budidaya jamur, yakni keripik jamur yang sudah menjamur. Sukses lewat usaha ini cukup menjanjikan di Indonesia.
Linarti, salah seorang peserta yang berasal dari Ponorogo mengatakan suka citanya dengan adanya seminar bisnis dan pelatihan ini. Apalagi, mendengarkan pemaparan cara pembibitan budidaya jamur secara langsung dengan modal yang kecil, rasanya mudah untuk merealisasikan mimpinya menjadi kenyataan. Mandiri di rumah sendiri. Selain itu, katamya lagi, kerjasama dengan alumni TKI dan pengusaha jamur di Indonesia akan mempermudah pemasaran jamur-jamur hasil budidayanya.
Seminar bisnis ini dihadiri sekitar 260 orang TKI yang bekerja di Johor, Malaysia. Selain sebagai penghargaan atas jerih payah para TKI yang bekerja di mancanegara, memang sudah selayaknya pemerintah memikirkan peluang bekerja di dalam negeri untuk para "pahlawan devisa" ini.
Tim Media IKMI Johor, Malaysia